Padang (ANTARA) - Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) menyatakan kesiapan mereka dalam membantu pemerintah dalam menekan angka penyalahgunaan narkotika di daerah setempat.
Ketua Granat Sumbar terpilih Fajar Rusvan dalam Musda I di Padang, Minggu mengatakan organisasi ini merupakan wujud dari pengabdian terhadap bangsa dan negara dan atas dasar semangat kolaborasi, saya siap menerima tantangan untuk bersama-sama memajukan Granat di Sumatera Barat.
“Kita membuka diri untuk berkolaborasi dengan semua elemen masyarakat dalam upaya melakukan tindakan preventif peredaran dan penggunaan narkoba,” kata dia.
Ia menilai narkoba itu adalah mesin perusak potensi Indonesia yang akan mengalami masa bonus demografi.
Setelah 15 tahun berdedikasi untuk masyarakat Sumbar, DPD Granat Sumatera Barat melakukan Musda untuk pertama kalinya. Musda I DPD Granat Sumbar ini mengusung tema ‘Sumatera Barat Ledakkan Peredaran Narkotika Menuju Indonesia Emas 2045.’
Ketua Granat Sumbar terpilih Fajar Rusvan lebih dikenal lewat karya-karyanya sebagai penulis sekaligus pendiri dan pemimpin JC Institute, sebuah lembaga yang bergerak dibidang penulisan dan penerbitan buku.
Selama beberapa bulan belakangan, Fajar Rusvan aktif dalam berbagai kegiatan Granat Sumatera Barat baik kegiatan intern pengurus maupun dalam diskusi dan dialog di depan publik untuk mengemukakan gagasan dan pandangannya, terhadap berbagai kasus penyalahgunaan Narkotika di Sumbar.
Sementara, Ketua Granat Sumatera Barat demisioner, Novi Zulfikar bercerita bagaimana sejarah awal pendirian Granat. Ormas ini pada tingkat nasional dideklarasikan pertama kali pada tahun 1999 di Jakarta.
Pendiriannya dilatarbelakangi maraknya penyalahgunaan dan peredaran narkotika terutama dikalangan generasi muda yang begitu pesat pada masa itu. Untuk mengoptimalkan kinerja pendirian organisasi cabang dilakukan di berbagai daerah di seluruh Indonesia, termasuk Sumatera Barat.
Granat Sumatera Barat terbentuk dan aktif sejak tahun 2007 dengan ketua pertama, Novi Zulfikar yang kemudian menjadi nakhoda ormas tersebut selama tiga periode.
Dalam perjalanannya, Granat Sumatera Barat mengambil posisi sebagai wadah untuk mengedukasi masyarakat, agar terhindar dari penyalahgunaan Narkotika.
Menjalankan tugasnya, Granat Sumbar turut berkontribusi dalam melakukan penyuluhan kepada masyarakat, audiensi dengan stake holder seperti Kejati, Kesbang dan Kapolda serta berkontribusi dalam mendampingi kepolisian melakukan razia dan penangkapan beberapa kasus penyalahgunaan narkotika.
Dalam laporan pertanggungjawabannya, Novi Zulfikar mengakui, kegiatan Granat dibawah kepemimpinannya masih kurang optimal dan dirinya berharap, penerusnya akan dapat mengoptimalkan pelaksanaan visi misi dan tujuan organisasi dengan lebih baik.
Ia juga berharap seluruh jajaran pengurus yang baru, dapat bekerjasama untuk mengembangkan Granat dengan mengaktifkan DPC yang telah vakum dan membentuk DPC baru di daerah yang belum ada sebelumnya.
“Saya optimistis, teman-teman yang hadir hari ini bisa mengoptimalkan dan membangun Granat lebih baik, sehingga suatu hari nanti para orangtua di Sumbar ini akan tenang. Sebab, anak mereka telah jauh dari bahaya penyalahgunaan narkotika. Perjuangan ini memang berat, tetapi bukan tidak bisa kita lakukan,” kata dia
Musda I ini dihadiri pengurus dan perwakilan Granat dari berbagai cabang sebagai pemilik hak suara penuh dalam penetapan ketua umum. Peserta musda yang hadir di antaranya ialah Novi Zulfikar (Ketua DPD Sumbar), Asril (Wakil Ketua DPD Sumbar), Oktoniadi (Wakil DPC Kota Solok), Harfani dan Ropi Irandi (Perwakilan DPC Tanah Datar), Andri Satria M (Perwakilan DPC Padang Pariaman).
Kemudia, Dedy AR (Perwakilan DPC Pasaman Barat), Radek Jul (Perwakilan DPC Mentawai), Kisrawidoni (Perwakilan DPC Kabupaten Solok) dan Sri Wahyuni Riza (Perwakilan DPC Padang).