Kemenhan: Proses evakuasi korban serangan KKB di Yahukimo masih berlangsung

id korban KKB di Yahukimo,KKB,Kabupaten Yahukimo, Papua,pendulang emas

Kemenhan: Proses evakuasi korban serangan KKB di Yahukimo masih berlangsung

Kepala Biro Informasi Pertahanan (Karo Infohan) Setjen Kementerian Pertahanan (Kemhan) saat ditemui di Jakarta Pusat, Senin (10/3/2025) (ANTARA/Walda Marison)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mengatakan bahwa proses evakuasi warga sipil korban serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo, Papua, hingga Kamis ini masih berlangsung karena jarak pos terdekat cukup jauh dari lokasi peristiwa.

Kepala Biro Informasi dan Humas Kementerian Pertahanan Frega Wenas mengatakan pemerintah dan TNI mengedepankan aparat kepolisian untuk mengatasi serangan KKB tersebut karena korban-korban yang timbul merupakan warga sipil.

"Kita berkolaborasi dengan semua pihak, baik dengan penegak hukum, pemerintah daerah dan seluruh stakeholder yang ada di Papua untuk menjaga stabilitas di sana," kata Frega di Kantor Kemenhan, Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan pengerahan aparat kepolisian untuk mengevakuasi korban membuktikan bahwa korban-korban tersebut merupakan warga sipil. Sebab, kata dia, KKB menuding bahwa pendulang tambang yang menjadi korban adalah agen mata-mata dari TNI.

"Susah ketika ada organisasi yang punya ideologi ingin mungkin memerdekakan diri dan mungkin punya agenda tertentu, akhirnya memukul rata sampai warga sipil pun dibilang sebagai agen intelijen. Dan ini tidak benar," kata dia.

Dia menjelaskan ada sebanyak 11 warga sipil yang meninggal akibat serangan KKB tersebut. Menurut dia, belasan korban itu merupakan penambang ilegal yang dibunuh secara sadis oleh KKB.

Dia mengatakan narasi yang muncul terkait korban merupakan agen dari TNI merupakan informasi yang tidak benar. Pelibatan TNI di Papua, kata dia, juga bertugas untuk sektor pendidikan, ekonomi, kesejahteraan, di samping menjaga keamanan dan kedaulatan NKRI.

"Disinformasi atau malinformasi, itu adalah memang penyesatan informasi yang dilakukan untuk merusak dan menyesatkan pemikiran ataupun persepsi yang melihat ataupun mungkin membaca," kata dia.