Padang (ANTARA) - Kepolisian mencatat 108 kecelakaan lalu lintas terjadi selama operasi khusus Lebaran 2025 dilaksanakan di provisi setempat sejak 26 Maret hingga 8 April 2025.
"Selama operasi berlangsung ada 108 kecelakaan lalu lintas yang terjadi, angka ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu," kata Direktur Lalu Lintas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Nur Setiawan dalam jumpa pers di Padang, Kamis.
Untuk diketahui operasi dengan sandi "Operasi Ketupat Singgalang 2025" sengaja digelar oleh Polda Sumbar untuk mengamankan serta mengawal momen Lebaran, termasuk di dalamnya arus mudik serta arus balik.
Lebih lanjut Dwi menjelaskan 108 kasus kecelakaan yang terjadi itu telah menimbulkan kerugian materil serta korban jiwa.
Dengan rincian sebanyak 21 orang tewas, 12 korban luka berat, dan 201 orang mengalami luka ringan. Sementara kerugian materil lebih dari Rp468 juta.
"Namun tidak semua kecelakaan yang terjadi berada di jalur mudik atau balik Lebaran, dari 108 kasus itu yang berada di jalur mudik hanya 57 kasus," jelasnya.
Dwi mengatakan pihaknya telah melakukan evaluasi terhadap meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polda Sumbar tersebut.
Kecelakaan paling banyak terjadi pada malam hari dalam rentang waktu 21.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB, kemudian antara pukul 15.00 WIB-18.00 WIB.
Dari evaluasi Polisi juga ditemukan fakta bahwa rata-rata pengendara yang terlibat kecelakaan lalu lintas tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sebagai legalitas dan uji kemampuan pengendara.
"Ini harus menjadi perhatian bagi seluruh pihak supaya tidak mengendarai kendaraan bermotor jika tidak memiliki SIM, demi keselataman dan keamanan perjalanan," jelasnya.
Pada bagian lain, angka kecelakaan sebanyak 108 kasus mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan 2024 yaitu 86 kasus.