BKSDA Sumbar tekankan peran penting harimau jaga keseimbangan alam

id harimau sumatra,jebakan harimau,bksda sumbar,peran penting harimau

BKSDA Sumbar tekankan peran penting harimau jaga keseimbangan alam

Arsip-petugas menyuntikkan bius ke Harimau Sumatra yang masuk kandang jebak di daerah Solok, Sumatera Barat. (ANTARA/Muhammad Zulfikar)

Padang (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat menekankan dan mengingatkan masyarakat di provinsi setempat terkait peran penting Harimau Sumatra (panthera tigris sumatrae) dalam menjaga keseimbangan alam.

"BKSDA terus mengimbau masyarakat agar tetap menjaga pelestarian habitat harimau. Selain hewan yang dilindungi undang-undang, harimau juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan alam," kata Kepala BKSDA Provinsi Sumbar Lugi Hartanto di Padang, Rabu.

Hal tersebut disampaikan Kepala BKSDA Sumbar yang turut menyikapi peristiwa pembunuhan dan pengulitan Harimau Sumatra di Desa Tibawan, Kecamatan Rokan IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu beberapa waktu lalu.

Harimau Sumatra merupakan satwa yang dilindungi dan jumlahnya semakin langka di alam liar. Perburuan dan perdagangan bagian tubuh harimau merupakan tindak pidana yang dapat dijerat dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, dengan ancaman hukuman penjara hingga lima tahun serta denda hingga Rp100 juta.

Khusus di Ranah Minang, Lugi melihat tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga, melindungi, dan melestarikan habitat Harimau Sumatra masih tergolong tinggi. Hal ini juga tidak lepas dari persepsi kebudayaan masyarakat Minangkabau yang menempatkan harimau sebagai hewan sakral dan sangat dihormati.

Namun, ia tidak menampik masih terdapat kasus harimau yang terkena jerat babi di Provinsi Sumbar pada 2024. Akan tetapi, pada dasarnya jerat tersebut dipasang masyarakat untuk menangkap babi hutan, bukan harimau.

Meskipun demikian, BKSDA mengingatkan masyarakat agar tidak lagi memasang jerat babi karena dapat mengancam keselamatan populasi satwa yang dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (KSDAHE).

"BKSDA mengajak semua pihak untuk mengampanyekan tolak perburuan Harimau Sumatra dan lebih meningkatkan kepedulian terhadap satwa ini," ajak dia.

Lugi menjelaskan keberadaan populasi harimau yang terjaga dengan baik akan berdampak langsung terhadap lingkungan sekitar. Artinya, ketika tidak ada perburuan liar maka otomatis ekosistem hutan akan terjaga.

Terkait jumlah populasi Harimau Sumatra di Provinsi Sumbar, BKSDA tidak merincikannya dengan detail. Namun, diperkirakan satwa tersebut terus bertambah yang diperkuat dengan dokumentasi beberapa anak harimau lewat kamera jebakan yang dipasang petugas.

"Yang pasti potensi populasinya terus tumbuh," kata dia.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BKSDA Sumbar tekankan peran penting harimau dalam menjaga keseimbangan alam