Pemkab Agam dapat DAK bangun lima screen house

id Pemkab agam

Pemkab Agam dapat DAK bangun lima screen house

Kepala Dinas Pertanian Agam Arief Restu. Dok Antara/Yusrizal

Lubukbasung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada 2024 mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp2,5 miliar dari Kementerian Pertanian untuk membangun empat unit screen house atau bangunan berbentuk rumah yang digunakan untuk membudidayakan tanaman berupa melon, bawang dan stroberi dalam meningkatkan ekonomi petani.

Kepala Dinas Pertanian Agam Arief Restu di Lubuk Basung, Minggu, mengatakan setiap screen house dengan dana Rp475 juta dan pengadaan dengan ekatalok.

"Dana screen house itu merupakan dana Alokasi Khusus (DAK) dari Dirjen Holtikultura Kementerian Pertanian," katanya didampingi Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Agam Sari Mustika.

Ia mengatakan lima unit screen house untuk Kelompok Tani Nusa Jaya Surabayo Kecamatan Lubuk Basung dengan komuniti melon. Kelompok Tani Melsa Banda Baru Kecamatan Lubuk Basung dengan komuniti melon.

Lalu Kelompok Tani Sawah Diabu Nagari Balingka Kecamatan Ampek Koto dengan komuniti stroberi. Kelompok Tani Bambu Muda Kamang Magek dengan komuniti bawang merah.

Selain itu Kelompok Tani Berkah Kamrel Kecamatan Kamang Magek dengan komuniti bawang merah.

"Lubuk Basung dikembangkan melon karena sentral melon di daerah itu dan Balingka dikembangkan anggota sebagai agro wisata," katanya.

Ia mengakui screen house merupakan salah satu teknik pertanian modern yang memiliki beberapa manfaat di antaranya melindungi tanaman dari serangan hama, mengurangi penggunaan pestisida.

Setelah itu menjaga suhu dan kelembapan tanaman dari perubahan iklim, meningkatkan kualitas buah yang dibudidayakan, stabilkan produksi tanpa terkendala musim.

"Screen house itu moderen dan ada sistim untuk mengatur kadar pupuk, air dan lainnya," katanya.

Screen house merupakan program Kementerian Pertanian (Kementan) untuk membangun pertanian modern.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan minat kaum milenial di sektor pertanian, sehingga produksinya meningkat dan bisa menembus pasar modern dan ekspor.

Nantinya, rekanan akan melakukan pembina dan memberikan bimbingan kepada petani dari awal sampai panen yang sesuai kontrak kerja.

"Rekanan bakal memberikan pembinaan dan pendampingan agar komuniti yang dikembangkan petani bisa berkembang dengan baik," katanya.