Bukittinggi (ANTARA) - Sudah sepuluh tahun terakhir Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) hadir di tengah-tengah masyarakat untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Dengan berupaya untuk memberikan akses layanan kesehatan yang cepat, mudah, serta setara, BPJS Kesehatan turut memanfaatkan teknologi informasi untuk menciptakan berbagai inovasi dalam hal digitalisasi layanan Program JKN.
Salah satu peserta JKN yang telah merasakan kemudahan dari digitalisasi layanan program JKN ialah Nirda Swetherly (34). Ibu yang akrab disapa dengan Nirda ini turut membagikan cerita bagaimana digitalisasi layanan pada Program JKN dapat membuat proses pelayanan kesehatan yang Ia dapatkan menjadi lebih mudah dan praktis.
Nirda yang merupakan peserta dari Nagari Padang Lua, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam menyatakan kesetujuannya dalam prinsip gotong royong yang dianut BPJS Kesehatan pada Program JKN. Baginya, prinsip gotong royong ini tidak hanya peserta yang sakit saja yang terbantu, akan tetapi peserta yang sehat juga dapat memberikan kontribusi kepada peserta lain yang sedang sakit.
“Sebagai makhluk sosial, sikap kepedulian dan saling membantu murninya sudah ada pada diri kita. Maka dari itu, saya sangat setuju dengan prinsip gotong royong ini. Menjadi Peserta JKN kita tidak hanya terbantu dalam hal menjaga kesehatan, akan tetapi juga dapat menolong sesama. Dengan begitu, prinsip gotong royong ini telah membantu banyak orang,” kata Nirda.
Saat ditemui di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Bukittinggi, Nirda mengungkapkan bahwa Ia telah menjadi Peserta JKN sejak tahun 2019 dan sampai sekarang Ia telah memanfaatkan Program JKN tersebut dalam berbagai hal.
“Saya bergabung dalam Program JKN dari tahun 2019 dan hingga saat ini saya sudah sering sekali menggunakan JKN, mulai dari berobat anak saya yang lagi sakit, cek kesehatan, rawat inap, sampai dengan proses persalinan. Semuanya itu sudah dibantu oleh BPJS Kesehatan, syukur Alhamdulillah saya tidak pernah dikenakan biaya sekali atas pelayanan kesehatan yang kami dapatkan di fasilitas kesehatan,” ungkapnya sambil menunjukkan KIS Digitalnya pada aplikasi Mobile JKN.
Nirda yang saat ini terdaftar di Klinik Kayyasa Arifi sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) nya, menceritakan pengalaman saat mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan. Melalui Jamkesnews, Ia menyatakan bahwa sangat beruntung menjadi peserta JKN karena selalu mendapatkan pelayanan prima, baik itu dari segi fasilitas, pelayanan kesehatan, maupun tenaga medis dan administrasi.
“Setiap kali saya berobat di faskes tingkat pertama terdaftar saya ataupun di rumah sakit tempat saya diberikan rujukan, saya selalu mendapatkan pelayanan yang berkualitas dan tidak pernah mengecewakan. Saya rasa menjadi Peserta JKN adalah suatu keuntungan bagi kita sebagai masyarakat Indonesia yang dapat mengakses layanan kesehatan secara mudah dan tidak sulit,” ujar Nirda.
Pada kesempatan yang sama, Nirda juga memberikan apresiasi kepada BPJS Kesehatan yang telah menghadirkan aplikasi Mobile JKN, suatu inovasi berbasis teknologi digital yang dapat diakses di mana saja dan kapan saja. Tidak hanya itu, aplikasi Mobile JKN juga menghadirkan berbagai fitur yang bisa dimanfaatkan oleh peserta JKN.
“Saya bisa bilang Mobile JKN ini merupakan aplikasi serba guna, karena di aplikasi tersebut terdapat banyak fitur yang pastinya memudahkan kita. Saya pernah memakai fitur antrean online, di mana saya tidak perlu lagi menunggu antrean yang lama di fasilitas kesehatan. Selain itu, kita bisa mengecek status kepesertaan, mengubah data, dan masih banyak lagi,” tuturnya.
Terakhir, Nirda menyampaikan harapan untuk BPJS Kesehatan agar terus berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat melalui inovasi-inovasi yang diciptakan.
“Ribuan terima kasih untuk BPJS Kesehatan yang telah konsisten berupaya memberikan akses yang mudah kepada peserta. Semoga inovasi yang telah diterapkan pada layanan Program JKN tersebut makin berkembang, sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat memanfaatkannya,” pungkas Nirda.