Produksi jagung Padang Pariaman turun jadi 39,1 ribu ton

id Produksi jagung, Padang Pariaman, turun jadi, 39,1 ribu ton

Produksi jagung Padang Pariaman turun jadi 39,1 ribu ton

Kebun jagung di Kecamatan Sungai Geringging, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar. ANTARA/Aadiaat M. S.

Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat mencatat produksi jagung di daerah itu mengalami penurunan sekitar 9,9 ribu ton dari 49 ribu ton pada 2023 menjadi 39,1 ribu ton pada 2024 akibat mahalnya bibit dan rendahnya harga jual.

"Bantuan benih jagung pun sangat sedikit, hanya sebanyak sekitar 9 ton untuk 603 hektare lahan," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Padang Pariaman Irawati Febriani di Parik Malintang, Jumat.

Ia mengatakan bantuan bibit jagung tersebut pun tidak banyak digemari oleh petani di Padang Pariaman karena varietasnya berbeda dengan yang biasa mereka tanam.

Ia menyampaikan petani di Padang Pariaman pada umumnya memakai benih jagung varietas P-32 dan NK 212 sedangkan bantuan pemerintah yang tersedia selain dari varietas dari varietas P-32 dan NK 212.

Selain itu, harga bibit jagung yang mahal juga menjadi kendala petani memulai usaha tanaman jagung tersebut.

Bahkan, tidak sedikit petani yang mengeluhkan harga jual produksi murah di pasaran ketika panen padahal biaya yang dikeluarkan untuk beli bibit dan proses produksi relatif besar.

"Karena itu banyak petani beralih komoditas, salah satunya sayur," katanya.

Selain masalah bibit dan harga jual, lanjutnya petani juga dihadapkan pada curah hujan yang tinggi sehingga tercatat sekitar 35 hektare lahan jagung rusak akibat bencana.

Ia menyampaikan akibat sejumlah faktor tersebut terjadi penurunan luas tanam jagung di Padang Pariaman sekitar 2,3 ribu hektare dari 8,3 ribu hektare pada 2023 menjadi 6 ribu hektare pada 2024.

Padahal luas tanam jagung pada 2023 tersebut tertinggi dari tahun-tahun sebelumnya yakni 7,4 ribu hektare pada 2022, 7,8 ribu hektare pada 2021 dan pada 2020 mencapai 6,6 ribu hektare.

Ia berharap dengan adanya program ketahanan pangan dari pemerintah pusat maka kendala yang dikeluhkan petani dapat diatasi dan produksi jagung di daerah itu dapat meningkat.