Solok (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat melakukan penambahan area tanam padi melalui pompanisasi untuk mencegah terjadinya dampak fenomena el nino di daerah itu.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Solok Kennedy Hamzah di Solok, Minggu mengatakan dari ramalan cuaca BMKG diperkirakan mulai Juni 2024 ini akan terjadi El Nino yang mana merupakan fenomena suhu udara menjadi panas dan berkurangnya curah hujan sehingga menyebabkan dampak kekeringan.
Untuk itu agar dapat mengantisipasi terjadinya darurat pangan maka Kementerian Pertanian melakukan penambahan area tanam padi melalui pompanisasi dan diperkirakan Sumatera Barat memperoleh kegiatan ini pada sekitar 21.000 hektare lahan dan untuk Kabupaten Solok sekitar 2.021 hektare.
"Alhamdulillah pada tanggal 20 sampai 23 Maret 2024 lalu kita telah melakukan pertemuan serta survei bersama Kodim 0309 Solok dan penyuluh lapangan, ditemukanlah sekitar 2.300 hektare sawah tadah hujan yang layak untuk dilakukan metode pompanisasi," ujar dia.
Peluang-peluang lainnya di Dinas Pertanian khususnya di bidang pangan beberapa daerah berpotensi untuk dikembangkan komoditi jagung yang juga tidak memerlukan banyak pengairan, pada tahun ini Dinas Pertanian telah menyediakan untuk 2.500 hektare lahan.
Di samping itu, Bupati Solok melalui Asisten II Deni Prihatni mengatakan Kabupaten Solok merupakan salah satu lumbung pangan di Sumatera Barat, saat ini luas sawah di Kabupaten Solok mencapai 20.454 hektare dan memiliki produksi padi sebesar 316.125 ton, terhitung pada tahun 2023.
Dengan demikian Kabupaten Solok memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan Pangan tidak hanya bagi penduduknya namun juga bagi Penduduk Sumatera Barat.
Menurutnya peran penting Solok dalam menunjang kebutuhan pangan di Sumatera Barat mendorong kita untuk memberikan usaha yang sungguh-sungguh menjaga produksi padi di tengah musim kemarau yang diprakirakan masuk pada Juni 2024 sehingga perlu dipersiapkan pompanisasi.
Untuk mengatasi darurat pangan tahun 2024 maka kementerian pertanian melakukan percepatan produksi padi melalui optimalisasi lahan melalui pompanisasi dan perluasan areal tanam dengan sasaran lahan kering dan sawah tadah hujan.