Kepahiang, Bengkulu (ANTARA) - Kalangan ibu-ibu dari Desa Batu Ampar, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu mengembangkan produk kuliner dengan menggunakan bahan baku dari daun kopi yang diambil dari tanaman kopi di wilayah itu.
Kepala Desa Batu Ampar, Kecamatan Merigi Haruan Iskandar di Kepahiang, Minggu, mengatakan dirinya memberikan apresiasi atas kreativitas dari ibu-ibu di desa setempat yang telah membuat produk UMKM berupa peyek daun kopi sehingga bisa menjadi oleh-oleh khas setelah berkunjung ke desa itu.
"Pengembangan produk UMKM oleh ibu-ibu Desa Batu Ampar ini dilakukan sejak tahun 2019 lalu, dan alhamdulillah saat ini sudah memiliki pasar tersendiri. Peyek daun kopi ini banyak dipesan untuk dijadikan oleh-oleh guna dibawa ke luar daerah seperti Padang, Yogyakarta, Palembang dan lainnya," kata dia.
Dia menjelaskan, peyek daun kopi tersebut merupakan salah satu kreativitas kaum perempuan di desa yang dipimpinnya itu guna memanfaatkan limbah daun kopi, karena daun yang diambil berasal dari tunas-tunas yang akan dipangkas atau pruning.
Selain memproduksi peyek daun kopi, kata dia, kelompok ibu-ibu di desa itu juga membuat produk olahan UMKM lainnya dengan memanfaatkan bahan baku yang ada di Desa Batu Ampar seperti stik unji atau kecombrang, stik rebung bambu, bolu kopi, bolu aren, gula aren atau gula batok, kolang-kaling, kue cucur, kue tat dan, bubuk kopi semang, gulai lemea, yakni gulai khas suku Rejang.