Solok (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat menyatakan siap melaksanakan Sekolah Rakyat pada tahun ajaran baru, yakni pada bulan Juli 2025.
Bupati Solok Jon Firman Pandu dalam keterangan tertulis diterima di Solok, Selasa (22/4) mengatakan program Sekolah Rakyat akan mulai dijalankan pada tahun ajaran baru, sebagai langkah awal dari komitmen serius Pemerintah Kabupaten Solok dalam meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya bagi masyarakat di daerah terpencil dan kurang terjangkau layanan pendidikan formal.
“Pemerintah Kabupaten Solok akan memulai program Sekolah Rakyat pada tahun ajaran baru. Ini merupakan bentuk keseriusan kami untuk membangun Sekolah Rakyat di Kabupaten Solok. Apa yang kurang, apa yang dibutuhkan akan segera diselesaikan,” kata dia.
Dengan dukungan lintas sektor, Pemerintah Kabupaten Solok optimistis program ini akan menjadi tonggak penting dalam pembangunan sumber daya manusia yang lebih adil dan merata di wilayahnya.
Sebelumnya, Bupati Solok mengikuti pertemuan program Sekolah Rakyat yang dilaksanakan oleh Kemendagri dan Kemensos RI di Gedung Konvensi TMP Kalibata Jakarta pada Senin (21/4).
Pertemuan ini merupakan agenda pembahasan dan klarifikasi usulan penyelenggaraan program sekolah rakyat.
Program Sekolah Rakyat merupakan bagian dari strategi nasional dalam mengentaskan kemiskinan melalui kerja sama lintas kementerian dan lembaga.
Program Sekolah Rakyat ini diperuntukkan untuk anak-anak keluarga miskin yang masuk ke dalam Data Tunggal Sosial dan Ekonomi dengan mengusung kurikulum formal, pendidikan berkarakter untuk menyongsong Indonesia Emas tahun 2045.
Dalam pertemuan tersebut dijelaskan pentingnya kesiapan legalitas lahan dalam mendukung program Sekolah Rakyat tersebut.
Selain itu juga dijelaskan terkait bagaimana syarat-syarat yang harus terpenuhi dalam penyelenggaraan Sekolah Rakyat mulai dari kesiapan infrastruktur, kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan lokal, ketersediaan tenaga pendidik, hingga dukungan anggaran.
Pemerintah Kabupaten Solok berharap, dengan adanya kolaborasi ini penyelenggaraan Sekolah Rakyat dapat berjalan dengan optimal dan menjadi solusi nyata atas tantangan pendidikan di daerah.
Program ini juga diharapkan mampu menjadi model percontohan nasional untuk pendidikan berbasis kerakyatan dan kearifan lokal.
