Bupati Pesisir Selatan usulkan Rp121 miliar wujudkan KTM Lunang-Silaut Berdaya Saing

id Bupati Pesisir Selatan ,TSM Silaut,Berita pessel,Berita sumbar,transmigrasi Lunang Silaut

Bupati Pesisir Selatan usulkan Rp121 miliar wujudkan KTM Lunang-Silaut Berdaya Saing

Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar didampingi Ketua TP PKK Titi Rusma Yul Anwar dan tokoh masyarakat setempat menggunting pita peresmian pusat bisnis di KTM Lunang Silaut

Painan (ANTARA) - Bupati Pesisir Selatan, Sumatera Barat Rusma Yul Anwar mengungkapkan pemerintah kabupaten mengusulkan Rp121 miliar untuk pembangunan transmigrasi Lunang-Silaut.

Usulan pembiayaan itu sejalan dengan target mewujudkan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lunang-Silaut sebagai kawasan transmigrasi berdaya saing pada 2024, sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019-2024.

"Ini satu-satunya pembangunan di Pesisir Selatan yang masuk dalam RPJMN. Tentu menjadi kebanggaan warga transmigrasi," saat berdialog dengan warga transmigarasi di Silaut, Senin 11 Desember.

Dialog yang sekaligus ramah tamah dengan warga transmigrasi di pusat bisnis KTM itu turut dihadiri Ketua TP PKK Titi Rusma Yul Anwar, Kepala Dinas Perdagangan dan Transmigrasi Mimi Riarty Zainul, Kepala Bidang Transmigrasi Novi Irawan.

Camat Silaut Syamwil, Camat Lunang Sunardi, Kapolsek Lunang dan Dandramil Pancung Soal, para wali nagari Kecamatan Lunang dan Kecamatan Silaut, tokoh masyarakarat transmigrasi dan tokoh masyarakat setempat.

Pada kesempatan itu juga dilakukan potong tumpeng lounching pusat bisnis di KTM, nonton bareng kilas balik kedatangan awal masyarakat transmigrasi di Kecamatan Lunang dan Silaut dan penyampaian rencana pembangunan transmigras ke depan.

Bupati melanjutkan usulan pembangunan yang disampaikan pemerintah kabupaten untuk mendukung kawasan transmigrasi berdaya saing pada pemerintah pusat antara lain pembangunan sarana air bersih Rp306,4 juta.

Peningkatan jalan poros penghubung Kawasan Silaut III ke pusat kecamatan senilai Rp26,2 miliar. Peningkatan jalan poros penghubung dari Silaut III ke Lunang III Rp57,3 miliar, sehingga konektivitas antar wilayah transmigrasi menjadi lebih tinggi.

"Jadi sangat dimungkinkan menjadikan KTM sebagai pasar tunggal bagi produk yang dihasilkan masyarakat sekitar, karena jarak tempuh yang menjadi lebih singkat," terang bupati.

Dengan rampungnya jalan poros tersebut jarak tempuh dari Lunang menuju Silaut hanya terpaut sekitar 12 Kilometer saja, hemat lebih kurang 40 Kilometer dari yang awalnya bisa mencapai lebih dari 50 Kilometer.

Pemerintah kabupaten menurut bupati optimis akses yang lebih singkat itu bakal meningkatkan perputaran arus modal dari transaksi yang dihasilkan masyarakat di kedua wilayah transmigrasi yang pada akhirnya memantik pertumbuhan ekonomi.

Tak heran jika ke depan Lunang dan Silaut secara kewilayahan bakal jadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Pesisir Selatan secara umum yang pada akhirnya bermuara pada meningkatnya taraf kesejahteraan masyarakat.

Kemudian peningkatan jalan poros penghubung kawasan TSM Sungai Serik ke TSM Silaut II Rp10,5. Peningkatan jalan Air Hitam–Silaut IV Rp13,6 miliar. Pembangunan Jembatan Penghubung Kawasan Silaut V ke Silaut IV Rp8,9 miliar

Normalisasi saluran drainase Nagari Talang Binjai di Kecamatan Silaut Rp1,13 miliar. Normalisasi saluran drainase nagari Sambungo di Kecamatan Silaut Rp1,3 miliar dan normalisasi saluran srainase nagari Sungai Pulai di Kecamatan Silaut Rp1,26 miliar.

"Dengan daya tampung dan daya dukung drainase yang memadai, tentu resiko akan banjir akan semakin berkurang," tutur bupati.

Bupati berharap segenap masyarakat di kawasan transmigrasi Lunang dan Silaut mendoakan agar usulan tersebut menjadi kenyataan, sehingga target mewujudkan KTM Lunang-Silaut berdaya saing pada 2024 terlaksana dengan baik.

Kawasan transmigrasi Lunang Silaut dimulai pada 1973 dan 1974 yang berasal dari Jawa Tengah dan Yogyakarta . Pada 1979/1980 proyek Transmigrasi Lunang I diserahkan Departemen Transmigrasi pada Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan.