20 persen Dana Desa Nagari Sinuruik untuk pangan

id Anggaran ketahanan pangan,Dana desa,Pasaman barat

20 persen Dana Desa Nagari Sinuruik untuk pangan

Salah satu kandang ternak menggunakan dana Nagari Sinuruik Kecamatan Talamau dalam rangka menjaga ketahanan pangan dan hewani di daerah itu.

Pasaman Barat, Sumbar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, menyebutkan Nagari Sinuruik Kecamatan Talamau mengalokasikan 20 persen anggaran Dana Desa untuk ketahanan pangan antara lain pengembangan kopi robusta dan budidaya ayam petelur.

"Dari total anggaran Rp4,5 miliar dianggarkan Rp1,4 miliar untuk ketahanan pangan," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Nagari Pasaman Barat Randy Hendrawan di Simpang Empat, Selasa.

Ia mengatakan daerah Talamau yang memiliki ketinggian 2.019 meter dari permukaan laut ini memang memiliki iklim yang cocok untuk budidaya seperti tanaman kopi, padi, bawang dan tanaman perkebunan lainnya.

Menurutnya, selain program pengembangan kopi robusta dan ternak ayam petelur itu, Nagari Sinuruik juga mengembangkan 25 kelompok rumah pangan dan pembangunan irigasi sawah.

"Daerah Sinuruik ini sebagian besar adalah daerah pertanian, tentu hal ini harus menjadi perhatian kita untuk mewujudkan daerah swasembada pangan," ujarnya.

Selain Nagari Sinuruik di Kecamatan Talamau, juga ada satu nagari lainnya yakni Nagari Talu yang melakukan budidaya bawang dan budidaya cabai dan telah dilakukan panen perdana pada Selasa (24/1).

Di mana dari 20 ribu rumpun bawang yang ditanam, ada sekitar 18 ribu rumpun yang berhasil tumbuh dan akan mendapatkan hasil sekitar 2,2 ton.

Nagari Talu juga melakukan pelatihan pengolahan ikan yang sebelumnya disosialisasikan terlebih dahulu dan juga diadakan perlombaan mengolah ikan tersebut.

"Masyarakat juga diminta untuk memanfaatkan pekarangan rumahnya masing-masing untuk menanam tanaman muda yang bisa membantu mencukupi keperluan rumah tangga sehari-hari,” ujarnya.

Untuk Nagari Talu sendiri, pemerintah mengucurkan Dana Desa sebesar Rp1,5 miliar dan Nagari Kajai juga sebesar Rp1,5 miliar lebih.