Tiga perwira dimutasi di Polres Bukittinggi, salah satunya Kasat Narkoba yang ungkap kasus narkotika terbesar

id polres bukittinggi,mutasi

Tiga perwira dimutasi di Polres Bukittinggi, salah satunya Kasat Narkoba yang ungkap kasus narkotika terbesar

Polres Bukittinggi. (ANTARA/Al Fatah)

Bukittinggi  (ANTARA) - Tiga perwira tinggi di Polres Bukittinggi Sumatera Barat dimutasi dan proses serah terima jabatan dilakukan Senin, salah satunya adalah Kasat Narkoba yang punya andil besar dalam pengungkapan kasus narkotika terbesar sepanjang sejarah di Sumbar.

Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara memimpin langsung serah terima tiga jabatan di lingkungan Polres Bukittinggi yang diselenggarakan di halaman Polres Bukittinggi, Senin.

Untuk posisi Kasat Narkoba, AKP Aleyxi Aubeydillah kini punya jabatan baru sebagai Panit Unit 3 Subdit 2 Ditresnarkoba Polda Sumbar dan sebagai penggantinya diserahkan kepada AKP Syafri yang sebelumnya menjabat Kasat Reskrim Polres Tanah Datar.

Aleyxi mengatakan dirinya akan terus berupaya memberikan pekerjaan terbaik di manapun ditugaskan, khususnya dalam antisipasi peredaran narkotika.

"Narkoba itu adalah musuh kita bersama, musuh bangsa dan negara, mari kita berantas bersama-sama," katanya.

Ia juga meminta maaf atas segala kekurangan selama bertugas di Bukittinggi.

"Kami sekeluarga mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala salah dan khilaf, selanjutnya saya ijin pamit, semoga Polres Bukittinggi selalu sukses," katanya.

Selain Kasat Narkoba, Kasat Binmas Polres juga diganti dari AKP Dwi Purwito yang kini menjabat sebagai Kapolsek Kota Padang Panjang.

Penggantinya Yoni Handra yang dulunya menjabat sebagai Kasat Sabhara Polres Pasaman.

Sementara itu, Kapolsek IV Angkat Candung digant dari AKP Purwanta yang kini menjabatat sebagai Kasikum Polres Bukittinggi, kepada Iptu Saherman yang sebelumnya menjabat sebagai Kanit 4 Suditkamsel Ditlantas Polda Sumbar.

Dalam amanatnya, Kapolres Dody menyampaikan bahwa proses mutasi di lingkungan Polri merupakan hal yang biasa untuk kepentingan regenerasi serta penyegaran organisasi Polri, dan merupakan suatu proses manajemen yang mengandung arti strategis.

"Ditinjau dari dinamika organisasi di dalam mengantisipasi perkembangan tantangan tugas Polri yang semakin berat dan kompleks, dan memastikan berlakunya sistem pembinaan manajemen personil Polri guna mendapatkan figur yang memiliki kompetensi sebagaimana yang diharapkan," katanya.

Menurutnya, jabatan merupakan amanah yang dititipkan oleh Tuhan Yang Maha Esa, dan harus dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab sekaligus sebagai bentuk pengabdian serta ibadah.

"Saya minta segera melaksanakan apa yang menjadi tupoksinya serta berkonstribusi untuk kemajuan di Polres Bukittinggi, terlebih Polres Bukittinggi akan menunggu perubahan Tipologi dari Polres Bukittinggi menjadi Polresta Bukittinggi, juga saya harapkan kepada para pejabat baru agar melakukan tugas di Polres Bukittinggi dan jajarannya dengan Buat Tanpa Tapi, Lakukan Tanpa Nanti, serta Mau, Mampu, Maju (3M), dan Komitmen, Konsekuen, Konsisten, Kontinu (4K)," katanya. (*)