Padang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat meminta profesi insinyur turut andil menjadi salah satu penggerak utama roda ekonomi di Sumbar karena keahlian yang dimiliki cukup beragam pada berbagai bidang.
"Menghadapi era revolusi industri 4.0 peran insinyur semakin banyak dibutuhkan diberbagai lini mulai dari teknik hingga manajerial," kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Sumatera Barat Era Sukma Munaf di Padang, Sabtu.
Ia menyampaikan hal itu pada pembukaan Muswil keenam Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Sumbar dengan tema Kompetensi dan Kolaborasi Indonesia Untuk Meningkatkan Daya Saing.
Menurut dia para insinyur juga diharapkan mendorong lahirnya berbagai riset yang mendukung Indonesia maju.
Sementara Wakil Ketua Pembinaan Cabang PII Pusat Abdullah Kiki Asmara mengapresiasi PII Wilayah Sumbar karena termasuk lima besar yang memiliki kepengurusan paling banyak di Indonesia.
"Dari 19 kabupaten dan kota sudah ada 15 PII daerah di Sumbar saat ini," ujarnya.
Ia menyampaikan PII merupakan satu-satunya organisasi profesi keinsinyuran yang ada di Indonesia saat ini.
Abdullah berharap PII Sumbar menumbuhkan minat masyarakat untuk menjadi insinyur pada bidang teknik dan hayati yang saat ini terus menurun pada kalangan generasi muda.
"Minat generasi muda terhadap pendidikan keinsinyuran terus turun mereka cenderung tertarik jadi hal lain seperti menjadi youtuber dan lainnya," kata dia.
Menurutnya untuk menjadi insinyur saat ini bisa mengikuti pendidikan profesi insinyur yang tersebar di 42 perguruan tinggi salah satunya di Universitas Andalas (Unand) Padang.
Sementara itu, Ketua PII wilayah Sumbar Is Prima Nanda menyebutkan ke depan akan merangkul lebih banyak anggota dengan meregisterkan diri.
"Saat ini tidak bisa lagi mengaku saya sarjana teknik, sarjana kehutanan kalau belum teregistrasi sebagai insinyur," ujarnya.