Tak punya lahan luas bukan kendala untuk kembangkan benih udang vaname

id DKP3 Kota Cirebon,Pemkot Cirebon,Budi daya udang vaname,Kota Cirebon

Tak punya lahan luas bukan kendala untuk kembangkan benih udang vaname

Kepala DKP3 Kota Cirebon Elmi Masruroh (kanan) saat menunjukkan media kolam bundar untuk pengembangan benih udang vaname di Kota Cirebon, Jawa Barat, Minggu (16/2/2025). (ANTARA/Fathnur Rohman)

Cirebon (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Cirebon, Jawa Barat, mengembangkan produksi benih udang vaname secara mandiri pada 2025, untuk memperkuat sektor budi daya perikanan di masyarakat dengan pemanfaatan lahan sempit.

“Upaya ini dilakukan melalui Balai Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar Kalitanjung, yang telah berhasil melakukan uji coba dan pembesaran benih udang vaname,” kata Kepala DKP3 Kota Cirebon Elmi Masruroh saat dikonfirmasi di Cirebon, Minggu.

Ia mengatakan balai tersebut kini mampu menghasilkan benih udang vaname berkualitas, yang siap didistribusikan kepada kelompok pembudi daya di Kota Cirebon.

Elmi menjelaskan pihaknya sebelumnya telah melakukan uji coba pengembangan benih udang tersebut, dengan menggunakan media tiga kolam bundar di Kantor DKP3 Kota Cirebon.

“Hasilnya berhasil hingga usia 60 hari (bisa panen). Selanjutnya, benih ini akan disalurkan kepada masyarakat melalui kelompok penerima bantuan kolam bundar dari program pokok-pokok pikiran (pokir) anggota DPRD,” ujarnya.

Ia menuturkan keberhasilan budi daya udang vaname sangat bergantung pada pengelolaan lingkungan, khususnya kualitas air yang digunakan.

Menurut dia, faktor seperti salinitas, kadar pH, dan suhu air harus dikontrol secara ketat agar udang dapat tumbuh optimal.

Pihaknya siap memberikan pendampingan intensif bagi kelompok pembudidaya, sehingga mereka dapat melakukan aktivitas budi daya tersebut secara optimal.

“Tantangan utama dalam budi daya udang vaname adalah hujan yang bisa mengubah keseimbangan salinitas air. Oleh karena itu, kolam perlu memiliki atap penutup agar kondisi air tetap stabil,” katanya.

Elmi menyebutkan dari segi ekonomi, budi daya udang vaname dinilai lebih menguntungkan dibandingkan ikan air tawar. Udang tersebut bisa mulai dipanen sejak usia 30 hari dengan harga jual yang lebih tinggi di pasaran.

DKP3 Kota Cirebon, lanjut dia, menargetkan pendistribusian benih udang vaname kepada kelompok pembudi daya mulai tahun ini, seiring dengan pelaksanaan anggaran pokir DPRD.

Ia mengatakan program ini dapat meningkatkan produksi perikanan lokal, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang bekerja sebagai pembudi daya.

“Kami mendorong masyarakat untuk mengembangkan usaha budi daya udang vaname. Dengan pengelolaan yang baik, budidaya ini dapat menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan,” ucap Elmi.