Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat mencatat pada 2024 produksi jagung daerah itu mencapai 1.021,8 ton atau terjadi peningkatan produksi 137,8 ton dari tahun sebelumnya yang hanya 884 ton.
"Alhamdulillah, produksi jagung pada 2024 meningkat dari tahun sebelumnya," kata Pelaksana Tugas Sekretaris Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DPPP) Kota Pariaman Marini Jamal melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan DPPP Kota Pariaman Marlina Sepa di Pariaman, Sabtu.
Ia mengatakan untuk meningkatkan produksi jagung tersebut Pemkot Pariaman membantu petani di daerah itu dengan memberikan benih serta pupuk namun jumlahnya terbatas karena menyesuaikan anggaran daerah.
Ia menyampaikan jagung yang ditanam di Pariaman didominasi ditanam di lahan kering bersamaan dengan tanaman lainnya di antaranya pohon kelapa.
Hal tersebut sesuai dengan saran dari Kementerian Pertanian RI untuk tidak menggunakan persawahan sebagian lokasi tanam jagung karena juga dapat mengganggu produksi padi di daerah itu, kata dia.
Pemkot Pariaman, lanjutnya akan terus berupaya meningkatkan produksi jagung di daerah itu guna mendukung program nasional untuk swasembada pangan.
"Saat ini Presiden RI berupaya swasembada pangan," katanya.
Oleh karena itu ia berharap petani di daerah itu juga dapat termotivasi untuk meningkatkan produksi jagung sehingga komoditas itu tidak saja mencukupi kebutuhan dalam negeri namun juga berdampak pada peningkatan perekonomian petani.
Marlina menyebutkan produksi jagung di Pariaman pada 2024 berasal dari 165,3 luas tanam yang tersebar di empat kecamatan di daerah itu.
Dari empat kecamatan itu Kecamatan Pariaman Timur yang produksinya terbesar dengan jumlah produksi mencapai 427,8 ton.
Kemudian disusul Kecamatan Pariaman Selatan 264 ton dan Kecamatan Pariaman Utara 252 ton. Sedangkan Pariaman Tengah hanya 78 ton.
Produksi jagung terbesar berada pada November yang mencapai 210 ton lalu pada April 141 ton selanjutnya Oktober 123 ton.