Produksi Jagung di Pasaman naik signifikan tiga tahun terakhir

id Produksi Jagung di Pasaman ,berita pasaman,berita sumbar

Produksi Jagung di Pasaman naik signifikan tiga tahun terakhir

Jagung hasil pertanian didaerah Lubuk Sikaping milik Afrinaldi, Jumat (24/1/2025).ANTARA/Heri Sumarno

Lubuk Sikaping (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat mencatat produksi Jagung terus mengalami kenaikan yang signifikan semenjak tiga tahun terakhir didaerah tersebut.

Kepala Dinas Pertanian Pasaman, Prasetyo di Lubuk Sikaping, Jumat mengatakan jagung saat ini menjadi salah satu tanaman unggulan yang menjanjikan dikalangan petani.

"Alhamdulillah produksi jagung terus mengalami kenaikan sejak tiga tahun terakhir. Saat ini jagung menjadi tanaman yang menjanjikan, sehingga banyak petani di Pasaman terus mengembangkan produksinya," ungkap Prasetyo.

Ditahun 2024 kemarin kata Prasetyo, total produksi jagung di Pasaman mencapai 169.234 ton dengan luas tanam 18.405 hektare.

"Data total produksi jagung di tahun 2022 sebesar 106.274 ton. Kemudian terus naik di tahun 2023 dengan total 114.479 ton hingga tahun 2024 kemarin juga terus naik mencapai 169.234 ton," jelas Prasetyo.

Sektor tanaman Jagung kata dia banyak tersebar disejumlah Kecamatan di Pasaman.

Namun daerah yang lebih potensial dengan produksi terbanyak di daerah Kecamatan Tigo Nagari, Lubuk Sikaping, Mapattunggul, Mapattunggul Selatan, Lubuk Sikaping, Dua Koto dan Rao.

Capaian ini dapat terwujud karena keseriusan Pemerintah baik Pusat, Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten dalam peningkatan produksi Jagung yang merupakan komoditas strategis Nasional.

"Pemerintah Kabupaten Pasaman akan terus berupaya untuk selalu meningkatkan luas panen dan jumlah produksi di tahun-tahun berikutnya," katanya.

Pihaknya juga bakal menginvertarisasi lahan yang terjadi alih fungsi, penyediaan benih unggul bersertifikasi, perbaikan saluran irigasi, pengendalian hama terpadu dan pasca panen yang baik serta penguatan kelembagaan petani oleh penyuluh setempat.

Salah seorang petani Jagung di Pasaman, Afrinaldi mengaku sangat apresiasi atas dukungan pemkab Pasaman dalam mendukung petani jagung.

"Saat ini distribusi pupuk subsidi sudah tergolong baik, jadi tidak menyulitkan petani saat butuh pupuk. Cuma harga jagung dipasaran yang tidak stabil, sekarang hanya Rp5.000 per kilogram. Kemudian banyaknya permintaan petani akan bibit, bibit jagung pioner 32 juga berangsur naik menjadi Rp630.000,- per kantong," ungkap Afrinaldi.

Afrinaldi menyampaikan dalam satu hektare jagung dibutuhkan 3-4 kantong bibit dengan potensi panen sekitar 2 ton per hektare.

"Curah hujan yang tinggi menjadi ancaman serius bagi kami petani. Harapan kami tentu pemerintah dapat menekan harga bibit dan menaikan harga jual hasil panen. Agar petani makin sejahtera," harapnya.