Padang (ANTARA) - Melahirkan adalah pengalaman yang mendebarkan sekaligus menantang bagi setiap ibu hamil. Namun, salah satu masalah yang sering muncul selama proses persalinan adalah robekan perineum, yaitu jaringan antara vagina dan anus.
Robekan ini tidak hanya menyakitkan tetapi juga dapat memperpanjang waktu pemulihan dan meningkatkan risiko infeksi pada ibu. Penelitian dari Universitas Andalas, Sumatera Barat menunjukkan bahwa pijat perineum dapat menjadi solusi efektif untuk mencegah masalah ini.
Penelitian yang dilakukan oleh Yulizawati dan kawan-kawan menemukan bahwa pijat perineum dapat meningkatkan elastisitas jaringan di area tersebut. Artinya, teknik pijat ini membuat jaringan menjadi lebih lentur dan siap menghadapi tekanan saat bayi lahir.
Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal WMM Journal dan didasarkan pada analisis 18 artikel ilmiah yang telah diteliti sebelumnya (Yulizawati et al., 2023).
Lalu, bagaimana cara melakukan pijat perineum? Teknik ini sebenarnya sangat sederhana dan bisa dilakukan di rumah. Ibu hamil cukup memijat lembut area perineum yang terletak di antara vagina dan anus selama beberapa minggu menjelang persalinan.
Disarankan untuk melakukan pijat ini secara rutin minimal beberapa kali seminggu. Dengan memijat secara konsisten, aliran darah ke area perineum akan meningkat dan membuat jaringan lebih elastis dan mengurangi risiko robekan saat melahirkan.
Selain itu, pijat perineum juga dilaporkan dapat membantu mengurangi rasa sakit saat proses persalinan, sehingga ibu bisa merasa lebih nyaman.
Meskipun banyak manfaatnya, kesadaran akan teknik pijat perineum masih rendah di kalangan ibu hamil. Banyak dari mereka yang belum mengetahui cara dan manfaat teknik ini. Oleh karena itu, sangat penting bagi tenaga kesehatan untuk memberikan edukasi yang tepat mengenai pijat perineum kepada calon ibu.
Dengan cara ini, ibu-ibu dapat mempraktikannya sendiri menjelang persalinan. Menurut peneliti, dengan melakukan pijat perineum secara rutin, risiko robekan bisa berkurang secara signifikan, membantu mempercepat pemulihan pasca-persalinan.
Salah satu keuntungan lain dari pijat perineum adalah biayanya yang murah dan tekniknya yang aman. Ibu tidak perlu khawatir tentang biaya tambahan untuk prosedur medis yang lebih rumit. Pijat perineum adalah cara yang mudah dan dapat dilakukan sendiri di rumah, menjadikannya pilihan yang praktis bagi ibu hamil.
Selain itu, teknik ini juga memberikan rasa percaya diri bagi ibu menjelang persalinan, karena mereka merasa lebih siap dan memiliki kontrol atas tubuh mereka.
Dalam konteks yang lebih luas, pijat perineum bisa menjadi bagian penting dari program edukasi persiapan melahirkan. Para tenaga kesehatan disarankan untuk memasukkan teknik ini dalam kelas prenatal, sehingga ibu hamil dapat belajar lebih banyak tentang cara melakukannya dan memahami manfaatnya.
Dengan pengetahuan yang lebih baik, diharapkan lebih banyak ibu hamil yang memanfaatkan pijat perineum sebagai bagian dari persiapan melahirkan mereka.
Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa langkah kecil seperti pijat perineum dapat memberikan dampak besar dalam menjaga kesehatan ibu selama dan setelah melahirkan. Dengan meningkatkan pengetahuan tentang pijat perineum, diharapkan lebih banyak ibu hamil yang memanfaatkannya, sehingga mereka bisa menjalani proses melahirkan dengan lebih aman dan nyaman.
Penulis adalah Kepala Departemen Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Sumatra Barat, Yulizawati.
Berita Terkait
Menafsir taktik Shin Tae- yong
Jumat, 15 November 2024 12:02 Wib
Transformasi pengalaman melahirkan: Keajaiban pijat oksitosin
Minggu, 13 Oktober 2024 17:23 Wib
Akademisi tekankan pentingnya nutrisi pada 1.000 hari pertama kehidupan
Minggu, 13 Oktober 2024 16:58 Wib
Pijat endorfin dan counter pressure solusi kurangi nyeri saat melahirkan
Minggu, 13 Oktober 2024 16:51 Wib
Internasional conference dan doctoral colloquium" sebagai sarana perbaikan kualitas hasil karya ilmiah
Senin, 7 Oktober 2024 21:38 Wib
Ruang Politik Perempuan Di Ranah Minang
Selasa, 13 Agustus 2024 7:26 Wib
Kondisi sarana dan prasarana transportasi setelah bencana alam di kawasan Lembah Anai
Sabtu, 3 Agustus 2024 10:42 Wib
Masih Relevankah Media Sebagai Pilar Demokrasi?
Selasa, 30 Juli 2024 10:46 Wib