Solok (ANTARA) - Wali Kota Solok Zul Elfian Umar bersama rombongan OPD mengunjungi dan mengirimkan langsung bantuan untuk korban terdampak bencana banjir bandang (galodo) di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
"Bantuan yang kami serahkan mungkin tidak seberapa, namun semoga hal ini menjadi sedikit pelipur lara bagi warga Tanah Datar," kata Zul di Solok, Rabu.
Ia juga mendoakan semoga masyarakat setempat senantiasa sehat selalu, karena ia yakin perlu perjuangan ekstra untuk memulihkan kembali kondisi masyarakat Tanah Datar usai bencana alam tersebut.
Sebelumnya, wali Kota Solok dengan didampingi Kepala Dinas PUPR Kota Solok, Kalaksa BPBD dan Kejati langsung menyerahkan bantuan berupa beras 1 ton, 50 dus mi instan serta uang tunai senilai Rp25 juta yang diterima oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Datar, Iqbal Ramadi Payana.
Pemerintah Kota Solok melalui BPBD Kota Solok juga telah mengirimkan tim evakuasi sebanyak 10 orang serta bantuan makanan siap saji, family kit dan kit ware dari Dinas Sosial Kota Solok.
Seusai menyerahkan bantuan wali Kota Solok dan rombongan juga mampir sejenak di posko dapur umum yang didirikan oleh Dinas Sosial Kota Solok untuk melihat langsung aktivitas yang dilakukan Tagana dalam penyediaan logistik baik untuk relawan maupun masyarakat yang terdampak bencana.
"Kami berharap agar seluruh masyarakat Sumatera Barat yang terkena bencana diberikan ketabahan dan segera pulih kembali," kata Zul.
Ia juga menyampaikan rasa duka mendalam atas musibah yang saat ini melanda masyarakat Sumatera Barat khususnya yang terdampak cukup parah, yaitu di Kabupaten Tanah Datar dan Agam.
Di samping itu, berdasarkan data di lapangan yang dirilis oleh pemerintah Kabupaten Tanah Datar pada Selasa (14/5) kemarin banjir bandang ini telah mengakibatkan 48 unit rumah rusak berat, 125 rumah rusak sedang, 16 rumah hanyut, 17 rumah rusak ringan serta mengakibatkan 19 jembatan rusak.
Selain itu, banjir bandang juga mengakibatkan korban luka-luka 20 orang, lahan pertanian terdampak 150 hektare, 39 ekor hewan ternak kambing dan sapi hanyut, 17 irigasi rusak serta kerugian kendaraan roda dua 17 unit dan roda empat 17 unit.
Lebih lanjut, data korban sementara di posko utama tanggap darurat BPBD Tanah Datar hingga kemarin jumlah korban meninggal dunia berjumlah 19 orang dan 29 orang masih dinyatakan hilang.
Bupati Tanah Datar Eka Putra mengatakan bencana banjir bandang menerjang beberapa nagari di daerah itu sekitar pukul 22.00 WIB. Banjir bandang dipicu intensitas hujan yang tinggi di hulu sungai.
Menyikapi hal itu, Pemkab Tanah Datar telah menetapkan tanggap darurat bencana selama 14 hari terhitung sejak Minggu (12/5). Pemkab Tanah Datar juga mendirikan tenda posko bantuan di sekitar titik banjir.
“Mohon dukungan semua pihak agar kami diberikan kekuatan dan bisa segera bangkit dari musibah ini,” ucap Eka.
Sementara itu menurut BMKG hujan dengan intensitas lebat merupakan pemicu banjir bandang, banjir lahar hujan, dan longsor yang melanda tiga kabupaten/kota di Sumatera Barat, yaitu Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Prof Ir Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D mengatakan, risiko banjir bandang dan longsor masih akan berlangsung hingga tanggal 17 hingga 22 Mei 2024. Sebab, berdasarkan hasil analisis BMKG, hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat berpotensi masih terjadi hingga tanggal 22 Mei 2024 atau selama sepekan ke depan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemko Solok serahkan bantuan ke korban banjir bandang di Tanah Datar