Padang (ANTARA) - Tim Departemen Kebidanan Fakultas Kedokteran Unand melaksanakan penelitian Siklus Kehamilan yang merupakan program hibah Center of Excellent Pendidikan Kebidanan, relaksasi melalui prenatal Gentle Yoga di Puskesmas Nanggalo Kota Padang, pada 16 September 2023.
Program yang dibina oleh Direktorat Penyediaan Tenaga Kesehatan, Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan melalui program kerjasama Pemerintah Republik Indonesia dengan United Nations Population Fund (UNFPA) dan Global Affairs Canada (GAC) dalam upaya mencetak pendidikan kebidanan yang berkualitas tinggi.
Dukungan penuh dari Rektor Universitas Andalas, Prof. Dr. Yuliandri, SH., MH dan Dekan Fakultas Kedokteran Unand terhadap kegiatan ini baik moril maupun materil.
Kegiatan serupa adalah tahun kedua pelaksanaan Center of Excellence, setelah tahun pertama dilakukan secara online dan offline dengan narasumber dalam dan luar negeri.
Berbagai luaranpun telah dihasilkan, seperti modul pada masa prakonsepsi, antenatal class, gentle birth, postnatal care, kontrasepsi, remaja, dan lansia, integrasi evidence based of midwifery dan center of excellence dengan kurikulum Sarjana Kebidanan dan Pendidikan Profesi Bidan serta lainnya dalam persiapan klinik.
Untuk saat ini, dilakukan penelitian bertemakan "Efektifitas Relaksasi melalui Prenatal Gentle Yoga atau disingkat PGY".
Tujuan dilakukannya penelitian ini salah satunya adalah mengetahui bahwa salah satu kegiatan yang akan diusungkan di klinik berupa prenatal gentle yoga.
Sebab, memang memiliki manfaat sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan (evidence based of midwifery), sesuai filosofi bidan dengan memperhatikan faktor fisik maupun psikologis, untuk kehamilan, persalinan yang aman, nyaman, minim trauma dan rileks.
Kegiatan diawali dengan anamnesis pada ibu hamil untuk mengetahui usia kehamilan.
Disarankan ibu hamil yang melaksanakan PGY ini adalah ibu-ibu dengan usia kehamilan kurang 20 minggu.
Setelah di anamnesis, dilanjutkan dengan pemeriksaan tanda-tanda vital dan hasil pemeriksaan pada buku KIA berupa presentasi janin, posisi janin dan denyut jantung janin dalam batas normal.
Jika ditemukan ibu hamil yang memiliki risiko seperti hasil tekanan darah kategori hipertensi, maka masuk kategori eksklusi (tidak memenuhi syarat sampel penelitian).
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik umum, setiap ibu akan diberikan kuisioner terkait pengetahuan tentang PGY. Setelah setiap ibu hamil mengisi kuisioner, dilakukan penyuluhan terkait PGY dan gerakan yang akan dilakukan.
Kemudian dilanjutkan dengan senam PGY diiringi musik relaksasi. Beberapa ibu hamil menyampaikan bahwa terasa adanya kenyamanan saat dilakukan penarikan nafas dalam.
Selain itu, komunikasi dengan bayi dan adanya gerakan janin, membuat ibu merasa besarnya nikmat Allah SWT sehingga merasa bersyukur dengan kehamilannya ini.
Ketenangan dan kenyamanan semakin terasa dengan iringan musik instrument tersebut. Harapan ibu hamil agar kegiatan seperti ini dapat berlanjut.
Preseptor lapangan, Bidan Shentya juga menyampaikan, melalui kegiatan penelitian ini dengan menerapkan adanya senam PGY diharapkan dapat berlanjut dan menjadi bagian kelas ibu hamil.
Banyaknya manfaat yang dirasakan oleh ibu hamil dan adanya pembaharuan, membuat ibu hamil menjadi ingin tahu dan ingin melakukannya kembali.
Hal yang sama juga disampaikan oleh fasilitator senam PGY Dina Taufia, S.Tr.Keb, M.Keb antusias dari ibu hamil untuk mau terlibat dalam kegiatan ini, tampak dengan bertanya manfaat dari setiap kegiatan dan frekuensi berapa kali untuk melakukannya agar efektif dalam mengatur posisi janin dan demi kehamilan sehat, persiapan persalinan yang aman serta mengurangi kecemasan dalam menghadapi persalinan.
Tim penelitian yang terdiri dari Aldina Ayunda Insani, Bd., M.Keb, Rafika Oktova, SST., M.Keb, Rahmayani Afrah, Bd, Karita Aulia Tama, S.Keb, Husnul Fadillah, S.Keb, dan Resty Sri Handayani, S.Keb. Ketua peneliti menyampaikan bahwa setelah pelaksanaan senam PGY, ibu hamil diberikan leaflet terkait senam PGY agar ibupun bisa mengulang kembali di rumahnya masing-masing.
Setelah itu, dilakukan pengisian kuisioner kembali terkait pengetahuan untuk melihat efektifitas PGY ini dengan meningkatnya pengetahuan dan mengurangi kecemasan ibu terkait dengan ketidaknyamanan selama Trimester II dan III dan siap dalam perencanaan persalinan.
Dosen dan pemberi pelayanan kebidanan perlu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta melakukan inovasi dalam pelayanan kebidanan sehingga menghasilkan pelayanan yang bermutu dan patient safety.*
Berita Terkait
Departemen Kebidanan UNAND sosialisasikan SOP praktik model kebidanan
Sabtu, 16 Maret 2024 9:12 Wib
Mahasiswa Kebidanan FK Unand beri penyuluhan stunting
Selasa, 16 Januari 2024 16:45 Wib
Departemen Kebidanan FK UNAND melakukan penilaian status gizi bagi siswi SD 22 di Padang
Jumat, 15 Desember 2023 9:44 Wib
GKM Prodi Pendidikan Profesi Bidan FK Unand bahas peningkatan sistem penjaminan mutu internal
Jumat, 8 Desember 2023 15:56 Wib
Departemen Kebidanan Unand segera implementasikan program sister school
Senin, 4 Desember 2023 14:19 Wib
Akademisi Unand terpilih anggota Dewan Pakar Kebidanan Indonesia
Jumat, 1 Desember 2023 23:07 Wib
Kebidanan Unand gelar lomba poster, esai ilmiah dan video edukasi
Minggu, 26 November 2023 20:38 Wib
Departemen Kebidanan Unand adakan seminar penerapan hypnobirthing
Minggu, 26 November 2023 20:30 Wib