Lubukbasung (ANTARA) - Masyarakat di sekitar Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat menggelar Festival Rakik-rakik yang terbuat dari bambu dan dipasang lampu untuk menyambut para perantau saat berada di kampung halaman pada Idul Fitri 1444 Hijriah.
Pegiat Budaya dan Wisata Agam, Rudi Yudistira di Lubukbasung, Sabtu, mengatakan sebanyak 11 rakik-rakik yang ditampilkan warga di dua lokasi yakni, Tanjung Sani enam buah dan Maninjau lima buah pada Lebaran tahun ini.
"Festival rakik-rakik itu dimulai pada Jumat (21/4) malam sampai Minggu (22/4) malam. Biasanya kegiatan hanya dua hari dan tahun ini lebih lama," katanya.
Ia mengatakan, rakik-rakik dihias dan dipasang lampu tersebut ditampilkan pada malam, sehingga pemandangan indah dapat disaksikan oleh para warga dan perantau.
Hiasan rakik-rakik bermacam macam, ada rumah adat Minangkabau, ada bintang kejora, ada pula dengan ornamen kapal dan lainnya.
Selain indah, dari atas rakik rakik itu berdentuman ledakan meriam bambu yang di lepas dari masing masing rakik.
"Suasana dentuman meriam yang dibunyikan warga dari atas rakik-rakik menjadi meriah," katanya.
Ia menceritakan, rakik-rakik itu merupakan tradisi masyarakat selingka Danau Maninjau semenjak puluhan tahun lalu. Sebelumnya, rakik-rakik itu alat transportasi masyarakat sekitar dari satu kampung ke kampung lain.
Namun dengan adanya jalan, maka dijadikan suatu tradisi dalam menyambut datangnya Lebaran dan bentuk rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat.
"Kegiatan ini merupakan kegiatan setiap tahun saat datanya Lebaran," katanya.
Ia mengakui, rakik-rakik tersebut dibuat secara bersama-sama oleh masyarakat setempat mulai dari perencanaan pada awal Ramadhan dan dilanjutkan untuk mencari bambu bahan untuk rakik-rakik.
Setelah itu, merangkai bambu tersebut menjadi rakik-rakik dengan berbagai ornamen secara bergotong royong.
"Nilai satu rakik-rakik bervariasi mulai senilai Rp15 juta sampai Rp30 juta sesuai dengan ornamen dan motif. Dana tersebut berasal dari sumbangan perantau dan masyarakat sekitar," katanya.
Sementara Wakil Bupati Agam, Irwan Fikri mengapresiasi terlaksananya festival rakik ini, karena anak nagari konsisten melaksanakannya setiap tahun.
“Ini bentuk dukungan nyata dari anak nagari terhadap program Pemkab Agam di bidang pariwisata,” katanya.
Ia menambahkan, banyak yang dapat dipetik dari pelaksanaan festival tersebut, terutama adanya jiwa kegotong royongan dan kekompakan.
"Rakik bisa berlayar di Danau Maninjau ini, berkat gotong royong dan kekompakan yang terjalin di tengah masyarakat,” katanya.
Berita Terkait
Pemkab Agam ingatkan petani KJA Danau Maninjau antisipasi kematian ikan
Selasa, 3 Desember 2024 14:02 Wib
DPRD Agam serap aspirasi petani keramba jaring apung Danau Maninjau
Selasa, 12 November 2024 17:24 Wib
Pemkab Agam usulkan tradisi rakik-rakik di Danau Maninjau masuk KEN
Kamis, 10 Oktober 2024 18:21 Wib
Sungai Batang Agam gelar "pacu biduak-manangkok rinyuak" di Danau Maninjau
Sabtu, 28 September 2024 18:51 Wib
Masyarakat Koto Malintang Agam tolak penertiban KJA Danau Maninjau (Video)
Sabtu, 21 September 2024 13:48 Wib
Sadama binaan PT PLN olah enceng gondok jadi kerajinan bernilai ekonomis
Minggu, 25 Agustus 2024 13:42 Wib
Produksi budidaya perikanan di Agam capai 16.278,33 ton
Jumat, 23 Agustus 2024 17:01 Wib
Bupati Agam promosikan keindahan Danau Maninjau-Puncak Lawang saat WSIF 2024
Rabu, 17 Juli 2024 18:01 Wib