Lubukbasung (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat produksi ikan di daerah itu sekitar 30 ton setiap harinya untuk mengisi kebutuhan pasar di provinsi tersebut dan provinsi tetangga selama Ramadhan 1446 Hijriyah.
"30 ton produksi ikan jenis nila, mas dan lele di Agam setiap harinya," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Agam Rosva Deswira di Lubuk Basung, Jumat.
Ia mengatakan produksi tersebut berdasarkan pemantauan dari kendaraan membawa ikan yang keluar di Kecamatan Tanjung Raya dan Agam.
DKPP Agam, tambahnya melakukan pemantauan kendaraan yang keluar dari Kecamatan Lubuk Basung setiap hari
"Kita melakukan pemantauan di Kelok 1 Maninjau Kecamatan Tanjung Raya dan kampung ikan di Kecamatan Lubuk Basung. Produksi ikan terbesar di keramba jaring apung Danau Maninjau," katanya.
Ia menambahkan ikan tersebut dipasarkan di pasar tradisional kabupaten dan kota di Sumbar.
Setelah itu pasar tradisional di Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Utara, Bengkulu dan lainnya.
"Ikan di Agam dipasarkan di Sumbar dan provinsi tetangga dengan harga Rp25 ribu per kilogram untuk ikan nila," katanya.
Ia megakui keramba jaring apung di Danau Maninjau beroperasi untuk berbudidaya sekitar 15.000 petak dari 23.359 petak atau 70 persen.
Dari 70 persen itu, sekitar 45 persen secara intensif melakukan budidaya ikan dan sekitar 25 persen berbudidaya secara tradisional.
"Ikan dilepas ke keramba jaring apung, tetapi tidak diberikan pakan dan pakan hanya memanfaatkan yang ada di alam," katanya.