Lubukbasung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat berupaya untuk mengalihkan budidaya ikan di Danau Maninjau dari keramba jaring apung (KJA) ke perairan darat dalam mengurangi pencemaran danau vulkanik itu.
"Kita telah berupaya mengalihkan budidaya keramba jaring apung ke perairan darat berupa kolam air deras sepanjang sungai, kolam air tenang dan lainnya," kata Bupati Agam Benni Warlis di Lubuk Basung, Jumat.
Ia menambahkan Pemkab Agam juga mendorong petani keramba jaring apung untuk beralih profesi.
Untuk itu, pentingnya intervensi konkret yang dapat dilakukan untuk pengalihan itu dalam mengatasi masalah pencemaran di danau.
“Kita harus mencari solusi yang tidak mengusik mata pencarian masyarakat, tetapi juga tidak berdampak buruk bagi lingkungan. Bagaimana masyarakat bisa tetap berjalan dengan kondisi danau yang lebih baik," katanya
Ia mengatakan Danau Maninjau yang dulunya menjadi destinasi wisata unggulan dengan banyak kunjungan wisatawan mancanegara, kini berada dalam kondisi memprihatinkan.
Kurangnya kunjungan tersebut dampak dari permasalahan endapan danau serta aroma tidak sedap masih menjadi kendala yang berdampak besar terhadap sektor pariwisata.
"Permasalahan endapan danau serta aroma tidak sedap masih menjadi kendala yang berdampak besar terhadap sektor pariwisata," katanya.
Ia menambahkan saat ini Danau Maninjau menghadapi dilema besar, apakah diprioritaskan untuk pariwisata atau perikanan.
Jika perikanan terus berjalan tanpa pengelolaan yang baik, beberapa kali dalam satu musim bisa terjadi ledakan sulfur yang mengakibatkan kematian ikan secara massal.
"Perlunya keseimbangan antara sektor perikanan dan pariwisata agar ekosistem danau tetap terjaga," katanya.