Setelah menunggu hampir 30 tahun, ganda putri Indonesia akhirnya raih emas Olimpiade

id berita sumbar,berita padang,berita bulutangkis

Setelah menunggu hampir 30 tahun, ganda putri Indonesia akhirnya raih emas Olimpiade

Greysia Polii/Apriyani Rahayu (ANTARA/Siri Antoni)

Padang (ANTARA) - Pertandingan memperebutkan medali emas disektor bulutangkis ganda putri Olimpiade Tokyo 2020, Greysia/Apriyani menghadapi wakil China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan berlangsung mendebarkan dibabak pertama.

Sempat ketingalan dipoin pertama Greysia/Apriyani dan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan saling kejar mengejar sampai turn minum babak pertama point 11-8 untuk keunggulan tim ganda putri Indonesia.

Melanjutan permain dibabak pertama pasangan china berhasil menyamakan poin menjadi 11-11.

Saling mengejar point pun terus berlanjut sampai permainan babak pertama berakhir yang dimenangkan oleh tim Indonesia Greysia/Apriyani dengan unggul 21-19 atas tim China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.

Pada babak kedua pertandingan semakin sengit delam kejar mengejar point dan berakhir dengan point 11-7 di turun minum dibabak kedua untuk keunggulan tim Indonesia.

Semakin percaya diri dan selalu menjaga fokus Greysia/Apriyani akhirnya memenangi babak kedua dengan point 21-15 dan berhasil menyumbangkan emas pertama untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020

Sejak pertama kali cabang olahraga bulu tangkis dimainkan pada Olimpiade yaitu tahun 1992, baru pertama kali nomor ganda putri meraih medali emas. Pada tahun 1992, cabang bulu tangkis menyumbang dua emas dari Susi Susanti dan Alan Budikusuma, kemudian Olimpiade 1996 pasangan Ricky Subagja/Rexy Mainaky (ganda putra) meraih emas.

Kemudian pada Olimpiade 2000, pasangan Chandra Wijaya/Tony Gunawan (ganda putra) meraih medali emas, kemudian pada Olimpiade 2004 Taufik Hidayat meraih medali emas, kemudian Olimpiade 2008 pasangan Hendra Setiawan/Markis Kido meraih emas, dan Olimpiade 2016 pasangan Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir meraih emas nomor ganda campuran.