Tragedi Sriwijaya Air SJ 182, Luhut: momentum perbaiki sistem pemeliharaan pesawat

id sriwijaya air,sj 182,tragedi sriwijaya air,menko kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan

Tragedi Sriwijaya Air SJ 182, Luhut: momentum perbaiki sistem pemeliharaan pesawat

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan . ANTARA/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi/aa. (Handout Kemenko Kemaritiman dan Investasi)

Ini merupakan suatu tragedi yang menurut saya, kita akan perbaiki terus ke depan di dalam pemeliharaan pesawat-pesawat kita
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut tragedi jatuhnya pesawat maskapai Sriwijaya Air SJ 182 menjadi momentum bagi pemerintah untuk memperbaiki sistem pemeliharaan pesawat dalam negeri.

"Ini merupakan suatu tragedi yang menurut saya, kita akan perbaiki terus ke depan di dalam pemeliharaan pesawat-pesawat kita," kata Menko Luhut dalam sambutannya pada peluncuran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia 2021 secara daring, Senin.

Menko Luhut menyampaikan bela sungkawa atas kejadian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1) lalu.

Baca juga: Beredar foto bayi korban Sriwijaya selamat, ini faktanya

Ia juga menyempatkan diri memimpin doa bagi para korban di sela sambutannya pada acara tersebut.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, atau 11 nautical mile dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang-Banten.

Pesawat teregistrasi PK-CLC jenis Boeing 737-500 itu jatuh saat akan menanjak ke ketinggian 13.000 kaki dari permukaan laut.

Baca juga: KRI Kurau-856 dari Lantamal II Padang temukan puing Sriwijaya Air

Sebelum lepas landas, pesawat SJ 182 juga sempat menunda keberangkatannya selama 30 menit karena cuaca hujan.

Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Irwin Jauwena mengatakan kondisi pesawat dalam keadaan baik karena sebelumnya terbang ke Pontianak dan Pangkal Pinang dan tidak ditemukan masalah.

"Laporan dari maintenance, lancar," katanya dalam konferensi pers virtual Sabtu (9/1) malam.

Pesawat Boeing 737-500 yang berusia 26 tahun itu diawaki enam awak aktif. Ada pun rincian penumpang dalam penerbangan SJ-182 adalah 40 dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi, dan enam awak sebagai penumpang.

Baca juga: Berencana nikahi wanita pujaan, Fadly Satrianto jadi korban pesawat Sriwijaya Air jatuh

Baca juga: Korban Sriwijaya asal Tanah Datar unggah pesan perpisahan di medsos sebelum lepas landas