Ternyata pedagang buah di Pasar Painan negatif Corona, berikut penjelasan Gugus Tugas COVID-19 Pesisir Selatan

id Rinaldi,Pedagang buah Pasar Painan ,negatif COVID-19,Gugus Tugas mohon maaf ,berita pesisir selatan,pesisir selatan,pesisir selatan terkini,berita sum

Ternyata pedagang buah di Pasar Painan negatif Corona, berikut penjelasan Gugus Tugas COVID-19 Pesisir Selatan

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pesisir Selatan, Rinaldi. (ANTARA / Didi Someldi Putra)

Painan, (ANTARA) - Seorang pedagang buah di Pasar Painan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat yang sebelumnya diinformasikan positif terinfeksi virus Corona jenis baru atau COVID-19 ternyata negatif.

"Informasi mengenai status Yurnalis (47) seorang pedagang buah di Pasar Painan kembali kami perbaharui dengan menyatakan yang bersangkutan negatif terinfeksi COVID-19," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pesisir Selatan, Rinaldi di Painan, Selasa.

Ia menjelaskan kesalahan informasi mengenai status Yurnalis bermula pada pagi Senin (27/4) saat pihaknya menerima surat dari Labor Biomedik Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit infeksi Unand dengan Nomor: 272/04/PDRPI.FK/2020 tanggal 26 April 2020.

Dalam surat itu disebutkan hasil pemeriksaan swab seorang perempuan yang merupakan pedagang buah di Pasar Painan positif terinfeksi COVID-19.

Baca juga: Seorang pedagang buah di Pasar Painan positif COVID-19, 36 orang pernah kontak

Kemudian pada sore harinya dengan nomor dan tanggal surat yang sama pihak Labor Biomedik Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit infeksi Unand meralat status pasien dengan menyebut pemeriksaan swab yang bersangkutan negatif terinfeksi COVID-19.

Dengan begitu lanjutnya per Senin (27/4) tidak ada penambahan kasus baru COVID-19 di Pesisir Selatan dan total kasus positif masih tetap 16 orang, lima di antaranya sembuh dan 11 sisanya masih menjalani perawatan.

"Atas kejadian ini kami dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pesisir Selatan menyampaikan permohonan maaf kepada pasien, keluarga dan masyarakat atas kekeliruan informasi," ungkapnya. (*)