Jakarta, (ANTARA) - Ombudsman RI menyoroti pelayanan publik dasar di Kabupaten Nduga, Papua, sejak Desember 2018 hingga hingga tidak terselenggara sebab penyelenggara juga mengungsi ke Wamena.
Anggota Ombudsman RI Ahmad Suaedy di Jakarta, Kamis, mengatakan warga Nduga mengungsi ke Wamena setelah TNI dan Polri menambah personel karena terjadi penembakan terhadap pekerja pembangunan jalan lintas Papua.
"Kami menemukan anak-anak dari pengungsi itu yang sekolah di sekolah darurat, sebenarnya mereka diberi fasilitas oleh Bupati Jayawijaya untuk menggunakan sekolah bersama dengan penduduk setempat, tetapi mereka kesulitan untuk itu," ujar Suaedy.
Sejak Oktober 2018, petugas kesehatan dan guru telah mengungsi terlebih dulu ke Wamena.
Sementara data dari Tim Kemanusiaan Kabupaten Nduga, sebanyak 5.000 warga Nduga mengungsi ke Wamena, dan secara keseluruhan diperkirakan sebanyak 45.000 mengungsi ke kabupaten-kabupaten sekitar Nduga.
Pengungsi berasal dari 16 distrik, sementara 35.000 di antaranya berasal dari 11 distrik yang kondisi pelayanan publiknya paling parah. Dari 11, sebanyak 8 distrik sama sekali ditinggalkan penghuninya, yakni Distrik Yigi, Nirkuri, Inikgal, Kagayem, Mapnduma, Yal dan Mugi.
Padahal sudah selama 8 bulan terjadi pelayanan publik yang mandeg, tetapi Ombudsman menyebut pemerintah daerah tampak belum melakukan perencanaan untuk penanganan pengungsi agar kembali ke daerah asalnya.
"Tidak ada perencanaan yang cukup baik dan terencana, tahap demi tahap bagaimana menyelesaikan itu, sebagian karena tidak berfungsinya kepala daerah," ucap Suaedy.
Ombudsman memandang kunci penyelesaian permasalahan Nduga adalah pelayanan dasar, seperti pendidikan, kesehatan, listrik, perumahan serta bantuan psikososial.
Dalam kesempatan sama, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Theo Litaay mengatakan pihaknya akan mempelajari dan mendalami temuan Ombudsman dan berjanji menindaklanjuti rekomendasi Ombudsman.
"Pendampingan terhadap pemerintah daerah, baik provinsi dan kabupaten akan dilakukan oleh kelembagaan pemerintah pusat. Kami harapkan dalam waktu secepatnya penanganan pengungsi dijalankan dengan baik," ujar Theo. (*)
Berita Terkait
KKB tembak tiga warga sipil termasuk ASN di Nduga hingga tewas
Kamis, 17 Agustus 2023 11:14 Wib
Anggota Brimob korban penembakan KKB Nduga dievakuasi ke Jakarta
Kamis, 27 Februari 2020 11:09 Wib
Ombudsman: keberadaan TNI-Polri hambat pelayanan publik di Nduga, pengungsi enggan kembali
Kamis, 29 Agustus 2019 21:46 Wib
34 karyawan PT Istaka di Nduga Papua dibantai, Kapolri kirim pasukan
Rabu, 28 Agustus 2019 9:42 Wib
Polisi gagalkan penyeludupan 80 butir amunisi milik KKB di Kabupaten Nduga
Selasa, 30 Juli 2019 13:01 Wib
Kodam XVII Cenderawasih bantah ada helikopter yang ditembak KKSB
Selasa, 25 Juni 2019 22:54 Wib
Tim Kemensos lanjutkan penanganan pengungsi konflik Nduga di Jayawijaya
Sabtu, 23 Februari 2019 10:05 Wib
Wiranto bantah TNI gunakan bom kejar KKB Nduga Papua
Selasa, 11 Desember 2018 16:02 Wib