Tim Kemensos lanjutkan penanganan pengungsi konflik Nduga di Jayawijaya

id konflik Nduga,Kemensos,bantuan pengungsi konflik Nduga

Tim Kemensos lanjutkan penanganan pengungsi konflik Nduga di  Jayawijaya

Anak-anak Nduga yang trauma akibat kontak senjata dan mengungsi di Jayawijaya, Papua. (ANTARA Papua/Marius Frisson Yewun)

Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) dari Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) Kementerian Sosial diturunkan menjangkau pengungsi korban konflik Nduga yang berada di Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua.

"Tim Kemensos sudah turun ke lokasi pengungsian, sebelumnya juga sudah dikirimkan bantuan logistik untuk pemenuhan kebutuhan mereka," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat di Jakarta, Sabtu.

Kedatangan Tim LDP PSKBS ke Kabupaten Jayawijaya merupakan lanjutan dari upaya Dinas Sosial Provinsi Papua dan Dinas Sosial Kabupaten Nduga yang sebelumnya sudah mendorong bantuan logistik untuk pemenuhan kebutuhan dasar mereka.

Tim LDP PSKBS hadir ke lokasi sekolah darurat di Gereja Sinakma setelah sebelumnya berkoordinasi dengan jajaran Pemda dan Polres Kabupaten Jayawijaya.

Dia mengatakan, tim memberikan layanan dukungan psikososial kepada 211 penyintas anak-anak usia sekolah melalui kegiatan rekreasional ringan, olah raga dan motivasi untuk mengisi waktu luang anak setelah selesai kegiatan belajar.

Selain itu tim juga melakukan layanan kepada para guru-guru untuk melakukan dialog dengan petugas LDP.

Saat ini para relawan dan guru memfasilitasi penyintas dalam hal pemenuhan hak anak mendapatkan pendidikan sehingga hal tersebut menjadi rutinitas harian di sekolah darurat.

Upaya tersebut agar anak-anak tetap bisa mendapatkan pendidikan yang layak meski dalam situasi yang tidak biasa yaitu di pengungsian. Selain itu para guru juga fokus kepada para siswa yang akan menghadapi Ujian Nasional yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat.

Anak-anak yang mengungsi tersebut merupakan korban trauma akibat baku tembak yang terjadi antara Kelompok Kriminal Bersenjata dengan TNI-Polri pada penghujung 2018. (*)