Padang Pariaman miliki 12 desa mandiri benih

id Desa Mandiri Pangan,Padang Pariaman

Padang Pariaman miliki 12 desa mandiri benih

Seorang petani memilih benih padi untuk ditanam kembali di sawahnya di kawasan Kampung Jambak, Belimbing, Padang, Sumatera Barat, Rabu (25/4). Para petani memanfaatkan musim hujan untuk menanam padinya. (ANTARA SUMBAR/Muhammad Fitrah/Maril/18)

Parit Malintang, (Antaranews Sumbar) - Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), memiliki 12 desa mandiri benih dan penangkaran benih padi untuk menjaga ketersediaan bibit tumbuhan penghasil padi itu di daerah tersebut.

"Dengan jumlah tersebut maka Padang Pariaman menjadi daerah terbanyak memiliki desa atau nagari mandiri benih dan penangkaran benih di Sumbar," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Padang Pariaman, Yurisman Yakub di Parit Malintang, Selasa.

Ia menyebutkan lokasi desa mandiri benih dan penangkaran benih tersebut terdapat di sejumlah kecamatan di antaranya 2x11 Enam Lingkung, Enam Lingkung, Lubuk Alung, dan Batang Anai.

Jenis benih yang dihasilkan yaitu di antaranya batang piaman, kuriak kusuik, padi putiah dan Bp42.

Desa mandiri benih dan penangkaran benih tersebut dapat menghasilkan sekitar 160 ton sampai 200 ton benih per tahun.

"Jumlah produksi benih tersebut masih jauh dari kebutuhan," katanya.

Kebutuhan benih padi di daerah itu per tahunnya yaitu sekitar 1.000 ton sampai 1.200 ton sehingga untuk memenuhinya petani harus menangkarkan benih padinya sendiri.

Petani pun dapat membeli benih yang disubsidi pemerintah dan di kios tani resmi yang benihnya berasal dari perusahaan penyediaan benih, ujarnya.

Pihaknya saat ini berupaya untuk meningkatkan jumlah produksi benih sehingga daerah itu menjadi kabupaten mandiri benih.

Selain itu ia juga menyebutkan produksi padi di daerah itu pada 2016 sekitar 287 ribu ton sedangkan pada 2017 mencapai 321 ribu ton atau naik sekitar 34 ribu ton.

Produksi padi 321 ribu ton tersebut dapat menghasilkan beras sebanyak 174,4 ribu ton dengan rincian 46,4 ton untuk dikonsumsi warga setempat dan 128 ribu ton untuk di ekspor ke daerah lain.

Sedangkan luas tanam padi di daerah itu pada 2017 mencapai 62.338 hektare sedangkan luas panen mencapai 61.135 hektare. (*)