Dekopinda: koperasi tidak hanya simpan pinjam bisa juga mendukung pemenuhan pangan

id Wahyu Iramana Putra

Dekopinda: koperasi tidak hanya simpan pinjam bisa juga mendukung pemenuhan pangan

Wahyu Iramana Putra (tiga dari kanan) dilantik sebagai ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kota Padang. (Antarasumbar/Noviaharlina)

Kalau hanya untuk simpan pinjam, koperasi tidak akan berkembang dan berputar di sana saja
Padang, (Antaranews Sumbar) - Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kota Padang, Wahyu Iramana Putra mengatakan koperasi bukan hanya untuk simpan pinjam, namun juga sebagai wadah yang memberdayakan masyarakat seperti mendukung pemenuhan pangan.

"Kalau hanya untuk simpan pinjam, koperasi tidak akan berkembang dan berputar di sana saja," katanya di Padang, Senin usai pelantikan Dekopinda Padang periode 2016-2021.

Menurutnya koperasi bisa membuka usaha di bidang pangan yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat, misalnya saja dari hal yang kecil pada satu kelurahan dibuka warung yang menjual bahan pokok. Masyarakat tidak mesti ke pasar dan belanja di tempatnya sendiri.

Keuntungannya itu menjadi modal-modal usaha lainnya yang nanti dapat memberdayakan masyarakat setempat sehingga juga ada penyerapan tenaga kerja.

"Koperasi harus hidup dan menjadi penyokong ekonomi masyarakat," kata dia.

Di samping itu, saat ini jumlah koperasi di Padang yakni 279 unit, koperasi juga harus menjadi ujung tombak dari perkembangan UMKM sehingga roda perekonomian terus berputar dan meningkat.

Oleh sebab itu, ke depan Dekopinda Padang akan melakukan pembinaan-pembinaan kepada koperasi agar terus termotivasi dan semangat dalam pengembangan ekonomi di daerah itu.

Jangan sampai koperasi di Padang tidak berkembang, apalagi bapak koperasi Indonesia berasal dari Minangkabau yakni Muhammad Hatta, ujarnya.

Sementara Pejabat Sementara Wali Kota Padang, Alwis mengatakan koperasi merupakan salah satu solusi dalam peningkatan ekonomi masyarakat.

"Melalui koperasi, kata dia masyarakat dapat menabung, meminjam, dan mengembangkan usaha mikro, kesil dan menengah (UMKM)," katanya.

Ia menambahkan di era digital ini pengurus koperasi juga tidak boleh gagap teknologi, namun sebaliknya harus memanfaatkan teknologi tersebut untuk memajukan koperasi.

Alwis menambahkan persaingan di bidang usaha yang membuat koperasi lemah adalah konsep pemasaran. Apabila pemasarannya tidak kreatif, koperasi tinggal menunggu waktu perlahan akan tergerus oleh zaman. (*)