Warga Trenggalek Temukan Bebatuan Diduga Situs

id Warga Trenggalek Temukan Bebatuan Diduga Situs

Warga Trenggalek Temukan Bebatuan Diduga Situs

Trenggalek, (Antara) - Sejumlah warga mengklaim telah menemukan struktur batuan berserak diduga situs di sebuah perbukitan di Desa Sukokidul, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Koresponden Antara di Trenggalek, Rabu melaporkan struktur batu yang sebagian besar berbentuk seperti lonjoran batu lingga, pipih bulat dan menyerupai gading gajah itu tersusun tidak beraturan di sebagian besar permukaan bukit Jompong yang memiliki luas sekitar empat hektare lebih. "Kami sudah laporkan struktur batu berundak di Gunung Jompong ini ke dinas pariwisata daerah untuk segera ditindaklanjuti," kata Kepala Desa Sukokidul, Kecamatan Pule, Trimo. Ia memandu saat sejumlah wartawan berusaha meliput struktur batuan berserak diduga bekas relief kuno tersebut hingga puncak bukit yang memiliki ketinggian sekitar 450 meter dari permukaan laut (mdpl). Berbeda dengan situs Gunung Padang yang kini sedang diteliti tim kepurbakalaan nasional, struktur batuan yang ada di Bukit Jompong cenderung tanpa sudut atau bulat lonjong dengan bentuk mirip tulang dan gading gajah. Belum ditemukan bukti otentik keberadaan prasasti ataupun relief tertentu yang bisa menjadi bukti jejak manusia di masa lalu. Namun mengacu pada bentuk serta banyaknya struktur batu berbentuk aneh yang tersebar di sepanjang permukaan bukit, muncul dugaan bahwa tempat itu dahulunya bekas situs berbentuk punden berundak berukuran besar. "Mungkin ini dulunya relief patung berbentuk burung belibis raksasa, tapi kemudian runtuh karena gempa atau faktor alam lainnya sehingga struktur batuannya jatuh berserak di sekitar permukaan bukit," kata Aiptu Hadi Mulyono, anggota polisi setempat yang juga pemerhati budaya lokal Trenggalek. Beberapa tahun lalu (sekitar 2010) aksi "penjarahan" sempat dilakukan sejumlah oknum warga dengan menjual batu-batu berbentuk aneh tersebut ke sejumlah pengusaha asal Bali. Gunung Jompong merupakan kawasan hutan negara di bawah pengelolaan Perhutani yang pemanfaatan lahannya kini dikerjasamakan dengan masyarakat sekitar. Tak heran di sepanjang permukaan bukit yang dicurigai sebagai situs bersejarah ataupun purbakala itu banyak ditanami aneka tanaman palawija, seperti jagung, kacang ataupun tebu rakyat. Warga cenderung mengabaikan dugaan keberadaan situs bersejarah di gunung atau bukit itu karena menganggap struktur batu biasa. Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek Joko Irianto mengatakan pihaknya sudah mendapat laporan mengenai dugaan situs purbakala di Gunung Jompong. "Kami juga sudah berkoordinasi dengan Balai Arkeologi Yogyakarta, beberapa waktu lalu. Namun katanya penelitian baru akan dilakukan setelah mereka proyek penelitiannya di Kabupaten Pacitan," kata Joko Irianto kepada Kades Sukokidul, Trimo. (*/jno)