BPBD Pariaman Sosialisasi Diseminasi Pembangunan Shelter

id BPBD Pariaman Sosialisasi Diseminasi Pembangunan Shelter

Pariaman, (Antara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pariaman, Sumatera Barat, menggelar acara sosialisasi Diseminasi Program Pembangunan Shelter TES (Tempat Evakuasi Sementara) dan Master Plan Pengurangan Resiko Bencana (MPPRB). "Kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan kapasitas masyarakat dalam memahami ancaman bencana gempa Tsunami, meningkatkan kesiapsiagaan para pemegang kepentingan dalam penangulangan bencana baik pemerintah, masyarakat dan dunia usaha," kata Kepala BPBD Kota Pariaman Azrizal di Pariaman, Selasa. Sosialisasi ini dilakukan untuk menjelaskan secara menyeluruh terkait Pembangunan Shelter TES kepada massyarakat mengenai dampak dan manfaat dari bangunan TES ini, ungkap Azrizal. Sementara itu di tempat terpisah, Wakil Walikota Pariaman, Genius Umar menyatakan Indonesia itu dikatakan sebagai "Supermarket Of Disaster " karena mempunyai sumber bencana yang dapat membahayakan masyarakat banyak. "Mulai dari bencana gempa yang di ikuti dengan potensi tsunami, gempa yang yang mempunyai potensi gunung meletus, tanah longsor,dan bencana kebakaran hutan yang di akibatkan oleh masyarakat," katanya. Ia menjelaskan, wilayah Kota Pariaman memang zonasi bencana gempa dan tsunami. Masyarakat yang tangguh harus menerima kenyataan tersebut meskipun tidak seorangpun dari kita yang mengharapkan adanya bencana. "Untuk itulah, kepada seluruh lapisan masyarakat harus diberikan pemahaman yang merata, sedangkan bagi pemerintah bersama instansi terkait harus tetap siaga menghadapi ketika bencana itu terjadi dan pasca bencana. Pelatihan teknis ini digelar BPBD Pariaman sangat penting untuk mengetahui apa yang harus dilakukan jika bencana gempa terjadi di daerah kita. Misalkan penanganan saat mulai gempa, waktu exodus, dan pasca bencana. Kemudian menetapkan zona, misalnya daerah zona merah, kuning dan hijau. "Artinya, zona merah bagi kawasan yang tidak boleh dihuni, zona kuning bagi kawasan hati-hati dan zona hijau bagi kawasan aman dampak tsunami," jelas Genius Umar. Peserta sosialisasi dibagi menjadi dua gelombang, pertama di laksanakan pada 9 hingga 10 Desember 2014, dan gelombang kedua dilaksanakan pada 11 hingga12 desember 2014. Narasumber berasal dari Deputi bidang pencegahan dan kesiapan BNPB RI, kepala pelaksana BPBD Provinsi Sumatra Barat, Dandim 0308 Padang Pariaman, Kapolres Kota Pariaman, kepala Stasiun BMKG Padang Panjang, dekan Fakultas Teknik Unand Padang, Ketua Forum Mesjid Peduli Bencana Kota Pariaman. (*/zon/jno)