Wako dan Wawako Pariaman tinjau pelaksanaan MBG pada Ramadhan

id Wako dan Wawako Pariaman ,MBG pada Ramadhan,Pariaman, Sumatera Barat

Wako dan Wawako Pariaman tinjau pelaksanaan MBG pada Ramadhan

Wali Kota Pariaman, Sumbar Yota Balad (kiri) menyerahkan paket pada MBG kepada siswa di Pariaman, Jumat. Antara/HO-Diskominfo Pariaman 

Pariaman (ANTARA) - Wali Kota (Wako) dan Wakil Wali Kota (Wawako) Pariaman, Sumatera Barat Yota Balad dan Mulyadi memantau pelaksanan program Presiden dan Wakil Presiden RI Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerah itu yang pada ramadan dibagikan berupa paket berbuka puasa.

"Untuk bulan ramadhan, MBG tetap dilakukan pada jam sekolah, namun bekal tersebut akan dibawa pulang oleh para siswa dan akan disantap saat berbuka puasa," kata Yota Balad saat meninjau pelaksanaan MBG di Pariaman, Jumat.

Ia mengatakan saat meninjau pelaksanaan MBG tersebut pihaknya tidak saja melihat kelayakan konsumsi menu namun juga mengevaluasi terhadap menu dalam MBG tersebut apakah disukai oleh siswa atau tidak.

Ia menyampaikan dari peninjauan yang dilakukan pihaknya menu makan dalam MBG tersebut layak dan disukai seluruh siswa.

"Anak-anak ternyata sangat menyukai menu baru dari MBG ini," katanya.

Yota mengatakan Pariaman merupakan salah satu kota yang mendapatkan program MBG. Pelaksanaan MBG tersebut, lanjutnya merupakan bagian dari komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam meningkatkan kualitas hidup anak-anak Indonesia khususnya dalam aspek kesehatan dan pendidikan.

Namun, kata dia belum semua siswa dan sekolah di Pariaman yang merasakan program tersebut karena keterbatasan dapur untuk memproduksi makanan guna mendukung program pemerintah pusat itu.

"Saat ini kami masih berusaha agar secepatnya sekolah yang lain bisa mendapatkan program MBG," ujarnya.

Hal tersebut, lanjutnya karena MBG merupakan program jangka panjang yang harus bisa dinikmati oleh seluruh siswa.

"Jadi kita berharap secepatnya ditemukan solusi dari keterbatasan dapur untuk Kota Pariaman," kata dia.

Sejalan dengan itu, Mulyadi mengapresiasi antusias siswa yang menerima program tersebut karena menu yang disediakan berbeda dari yang sebelumnya.

Selama ramadan, lanjutnya siswa diberikan menu berupa susu, telur, kurma, buah, dan biskuit.

"Kita berharap dengan adanya program MBG ini dapat meningkatkan kualitas gizi anak-anak yang akan berdampak pada peningkatan kecerdasan mereka sehingga secara tidak langsung kemampuan kompetensi belajar anak juga akan lebih tinggi," tambahnya.

Diketahui selama ramadan proses belajar mengajar di daerah itu diganti dengan pesantren ramadan yang dilaksanakan dari 6 sampai 21 Maret 2025.