Padang (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumatera Barat (Sumbar) memastikan para pengasuh di fasilitas penitipan anak (day care) tersertifikasi sebagai salah satu langkah mendukung lima program percepatan (quick wins) dari kementerian terkait.
"Kami bekerja sama dengan taman-taman penitipan anak atau day care. Kita bekerja sama dalam hal pemberian pola pengasuhan dan memastikan para pengasuh sudah tersertifikasi," kata Kepala BKKBN Sumbar Mardalena Wati Yulia di Padang, Jumat.
Ia mengatakan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN sudah menentukan lima quick wins yang sesuai dengan visi presiden yakni maju bersama untuk meraih Indonesia emas 2045 dan AstaCita ke-4 dan ke-6.
Lebih rinci, lima quick wins tersebut adalah Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), Gerakan Ayah Teladan (Gate), AI Superapps tentang keluarga dan lansia berdaya.
"Selama ini kita ketahui terkadang si ibu tidak mau bekerja sebab takut menitipkan anaknya. Maka kita bekerja sama dengan taman-taman penitipan anak atau day care agar mereka tersertifikasi," katanya.
Kerja sama tersebut juga dilakukan BKKBN melalui serangkaian kegiatan yang bertujuan meningkatkan keterampilan para pengasuh di fasilitas-fasilitas penitipan anak.
Sementara itu dalam program percepatan lain, misalnya Gemting, BKKBN tidak hanya menyasar anak-anak stunting, melainkan melakukan pencegahan dini bagi keluarga yang berisiko stunting yakni ibu hamil, ibu menyusui serta baduta dengan tingkat kesejahteraan miskin.
Kemudian dalam Gerakan Ayah Teladan, BKKBN melihat bagaimana pentingnya keseimbangan dalam pola pengasuhan anak oleh ayah dan ibu.
"Ini juga terkait dengan faktor penyebab stunting di samping faktor makanan bergizi juga terdapat faktor pola pengasuhan serta sumber air dan sanitasi," ucapnya.
Selain itu dalam melaksanakan lima quick wins, pihaknya terus mencoba berbagai strategi termasuk bekerja sama dengan pihak swasta, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), perguruan tinggi hingga perseorangan.
"Sekarang kita dihadapi dengan efisiensi anggaran namun kita tidak boleh patah semangat, melainkan harus mencoba mencari berbagai strategi," kata dia.