Padang (ANTARA) - Kejadian stunting bukan semata disebabkan karena faktor rendahnya tingkat ekonomi suatu keluarga, namun juga pada rendahnya pengetahuan nutrisi yang seimbang untuk anak balita.
Sehingga pada beberapa daerah dengan intensitas tinggi stunting, fenomena ini dialami oleh keluarga yang secara ekonomi dinyatakan mampu.
Seperti yang terjadi di Sumatera Barat, tidak terkecuali di Kabupaten Pesisir Selatan di mana balita mengalami stunting dikarenakan orang tuanya tidak tahu dan memahami pentingnya nutrisi seperti zat besi dan zinc untuk tubuh.
Orang tua yang secara ekonomi mampu lebih cenderung memanjakan anaknya dengan asupan makanan yang minum nutrisi seperti fast food, chiki,. permen, atau makanan ringan lainnya.
Dari latar belakang di atas menjadi alasan tim Pengabdian Masyarakat Unbrah yang terdiri atas apt. Dessy Abdullah M. Biomed, PhD, dr. Nadia Purnama Dewi,M.Biomed, PhD, dan dr.Ade teti vani ,M.Biomed serta 4 orang mahasiswa KKN melakukan pengabdian terkait pemenuhan gizi balita di Nagari Sungai Nyalo IV Koto Mudiek Pesisir Selatan.
Dalam hal ini pengabdian masyarakat menyasar beberapa Posyandu yakni Posyandu Melati 1, 2, 3 dan 4 di Sungai Nyalo IV Koto Mudiek, Pesisir Selatan dilaksanakan berupa edukasi dan praktik pola makan yang baik untuk peningkatan status gizi balita stuntng di bawah binaan posyandu tersebut.
Dengan motto BERAS " Bersama Atasi Stunting", Mitra dalam kegiatan ini adalah Posyandu melati 1,2,3,dan 4 di sungai nyalo IV koto mudiak, pesisir selatan dengan sasaran adalah ibu-ibu yang memiliki anak stunting Pemilihan lokasi kegiatan adalah karena lokasi ini memiliki anak balita stunting sebanyak 14 orang dan daerah yang cukup tinggi di pesisir selatan angka stunting .
Permasalahan gizi dan kesehatan pada balita cenderung meningkat di Wilayah kerja Puskesmas tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa kegiatan edukasi dan praktik pola makan yang baik untuk peningkatan pengetahuan dan perilaku ibu dalam pemberian makan yang baik pada balita.
Dalam teknik pelaksanaannya dengan memberikan penyuluhan pengetahuan mencakup nutrisi yang lengkap seperti karbohidrat, protein, serat ,lemak, cemilan sehat, dan konsumsi air matang.
Tujuan kegiatan pengabdian adalah untuk menambah pengetahuan orangtua balita stunting mengenai pola makan yang baik gizi yang baik sehingga diharapkan perilaku makan yang baik juga meningkat serta dapat meningkatkan status kesehatan dan gizi balita.
Manfaat kegiatan ini adalah agar orangtua terutama ibu hamil dan ibu balita mengetahui pentingnya pola makan yang baik dan mencegah terjadinya permasalahan gizi pada balita sehingga balita tumbuh dan berkembang dengan sehat.
Kegiatan pengabdian ini sejalan dengan tujuan Unbrah dalam upaya mengurangi dan mengentaskan stunting di Sumbar.*
Berita Terkait
Komitmen Berikan Jaminan Kesehatan Masyarakat, Pj Walikota Sawahlunto Teken Rencana Kerja Tahun 2025
Senin, 16 Desember 2024 17:36 Wib
Kampung zakat Solok fokus tangani kemiskinan dan ekonomi masyarakat
Minggu, 15 Desember 2024 15:52 Wib
Pemkot Solok harapkan masyarakat mengenal keragaman disabilitas
Sabtu, 14 Desember 2024 18:41 Wib
Menko PM Muhaimin: Judi online berkedok harapan padahal penipuan
Rabu, 11 Desember 2024 16:33 Wib
Sijunjung wujudkan UHC, 99% masyarakat terlindungi program JKN
Rabu, 11 Desember 2024 12:44 Wib
Kementerian Kesehatan apresiasi kinerja Pemkot Sawahlunto mengelola sanitasi berbasis masyarakat
Selasa, 10 Desember 2024 13:45 Wib
Komunikasi Pasca-Pilkada: Rekonsiliasi untuk Masyarakat Harmonis
Selasa, 10 Desember 2024 12:12 Wib
Rani Sakinah, remaja Kota Padang beri inspirasi masyarakat inklusi
Senin, 9 Desember 2024 20:12 Wib