Pegiat Wisata Palupuh Joni Hartono di Lubuk Basung, Sabtu, mengatakan setiap hari ada 11 sampai 25 wisatawan mancanegara yang berkunjung.
"Pada hari pertama mekar sempurna, Jumat (19/7) sebanyak 25 wisatawan yang berkunjung dan Sabtu (20/7) sebanyak 11 orang," katanya.
Ia mengatakan ke 25 wisatawan mancanegara itu berasal dari Spanyol 14 orang, Slovakia enam orang, Italia dua orang, Belanda dua orang dan Jepang satu orang.
Pada Sabtu (20/7), wisatawan mancanegara yang datang dari Perancis dan negara lainnya.
"Pada Senin (22/7), sudah ada empat wisatawan dari Jepang yang bakal mengunjungi bunga rafflesia yang tumbuh di hutan Batang Palupuh itu," katanya.
Ia menambahkan hampir setiap hari wisatawan mancanegara yang berkunjung untuk melihat secara dekat bunga tersebut.
Ini berkat promosi bunga itu dilakukan ke travel maupun hotel di Sumbar, Sumut, Riau, Jambi, Jakarta, Surabaya, Bali, Sulawesi, Malaysia dan Singapura.
"Apabila ada bunga mekar, maka bakal dikunjungi wisatawan karena saya promosikan ke travel dan hotel. Kunjungan meningkat setelah COVID-19," katanya.
Ia mengakui wisatawan mancanegara tersebut merasa kagum karena mereka belum pernah melihat bunga rafflesia tersebut.
Namun ada sebagai mereka bernostalgia dan ada juga sekedar berfoto dimana lokasi yang pernah mereka datangi.
Dengan kehadiran mereka itu, berdampak terhadap ekonomi masyarakat, karena warga menjual hasil tani kepada wisatawan mancanegara itu seperti vanili, kayu manis dan gardamon untuk souvenir dibawa kenegaranya.
"Warung juga didatangi para sopir untuk minum dan belanja sembari menunggu wisatawan mancanegara itu," katanya.
