Polresta Padang sampaikan tips aman berkendara lewat Sitinjau Lauik
Padang (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) menyampaikan tip kepada pengendara agar aman melalui Jalan Lintas Sumatra via Sitinjau Lauik kota setempat, terutama bagi pengendara yang belum terbiasa dengan jalur tersebut.
"Perlu menjadi perhatian bersama bahwa kawasan Sitinjau Lauik rawan kecelakaan, sehingga ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan pengendara," kata Kepala Unit Pengaturan Penjagaan Pengawalan dan Patroli Iptu Rudi Chandra di Padang, Minggu.
Ia mengatakan pengendara yang hendak melintasi Sitinjau Lauik harus memperhatikan kesiapan serta kelaikan kendaraan masing-masing, terutama pada fungsi pengereman.
Kemudian mengenali medan Sitinjau Lauik dengan baik karena jalan nasional tersebut berada di ketinggian yang memiliki kontur medan berupa tanjakan, turunan, tikungan tajam, sementara pada bagian sisinya terdapat jurang menganga.
Rudi mengatakan, selanjutnya pengemudi benar-benar harus memperhatikan rambu serta marka yang ada di jalan Sitinjau Lauik.
"Bagi pengendara yang belum terbiasa dengan jalur ini harus berhati-hati dan memperhatikan laju kendaraan. Jika memang ragu, cari pengemudi yang terbiasa dengan medan di Sitinjau Lauik," jelasnya.
Pihak Kepolisian setempat saat ini mengkategorikan jalur di Sitinjau Lauik sebagai jalur yang sibuk karena beberapa faktor yang mempengaruhi.
Pertama karena mengingat perannya yang kini menjadi alternatif bagi kendaraan dari Kota Padang menuju Bukittinggi ataupun sebaliknya.
Karena diketahui akses Padang-Bukittinggi sebelumnya memiliki tiga pilihan utama yakni via Lembah Anai Kabupaten Tanah Datar, kedua via Malalak, dan ketiga via Sitinjau Lauik.
Hanya saja Jalan Lintas Sumatera via Lembah Anai terputus total sejak Mei hingga sekarang karena dihantam oleh bencana banjir bandang.
Sebagai alternatif waktu itu, arus lalu lintas yang menghubungkan Padang dengan Bukittinggi dialihkan via Malalak.
Akan tetapi per 1 Juli 2024 pemerintah provinsi setempat memberlakukan pembatasan mobil barang yang melintasi Malalak.
Kendaraan dengan konfigurasi sumbu roda I, II, dan III tidak diperkenankan lagi melewati jalan tersebut kecuali bagi kendaraan tangki pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) dan gas elpiji.
Akibatnya jalur Sitinjau Lauik yang berstatus jalan nasional mengalami peningkatan volume kendaraan karena menerima buangan arus dari Malalak (Agam).
"Selain itu mobilitas masyarakat saat ini diperidiksi juga akan meningkat karena memasuki masa libur sekolah, oleh karenanya kami himbau untuk hati-hati," jelasnya.
Rudi mengatakan untuk mengantisipasi penumpukan arus serta kemacetan, Satuan Lalu Lintas Polresta Padang telah menyiagakan Tim Urai yang siap bergerak cepat untuk mengatur arus lalu lintas di Sitinjau.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polresta Padang sampaikan tip aman berkendara lewat Sitinjau Lauik
"Perlu menjadi perhatian bersama bahwa kawasan Sitinjau Lauik rawan kecelakaan, sehingga ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan pengendara," kata Kepala Unit Pengaturan Penjagaan Pengawalan dan Patroli Iptu Rudi Chandra di Padang, Minggu.
Ia mengatakan pengendara yang hendak melintasi Sitinjau Lauik harus memperhatikan kesiapan serta kelaikan kendaraan masing-masing, terutama pada fungsi pengereman.
Kemudian mengenali medan Sitinjau Lauik dengan baik karena jalan nasional tersebut berada di ketinggian yang memiliki kontur medan berupa tanjakan, turunan, tikungan tajam, sementara pada bagian sisinya terdapat jurang menganga.
Rudi mengatakan, selanjutnya pengemudi benar-benar harus memperhatikan rambu serta marka yang ada di jalan Sitinjau Lauik.
"Bagi pengendara yang belum terbiasa dengan jalur ini harus berhati-hati dan memperhatikan laju kendaraan. Jika memang ragu, cari pengemudi yang terbiasa dengan medan di Sitinjau Lauik," jelasnya.
Pihak Kepolisian setempat saat ini mengkategorikan jalur di Sitinjau Lauik sebagai jalur yang sibuk karena beberapa faktor yang mempengaruhi.
Pertama karena mengingat perannya yang kini menjadi alternatif bagi kendaraan dari Kota Padang menuju Bukittinggi ataupun sebaliknya.
Karena diketahui akses Padang-Bukittinggi sebelumnya memiliki tiga pilihan utama yakni via Lembah Anai Kabupaten Tanah Datar, kedua via Malalak, dan ketiga via Sitinjau Lauik.
Hanya saja Jalan Lintas Sumatera via Lembah Anai terputus total sejak Mei hingga sekarang karena dihantam oleh bencana banjir bandang.
Sebagai alternatif waktu itu, arus lalu lintas yang menghubungkan Padang dengan Bukittinggi dialihkan via Malalak.
Akan tetapi per 1 Juli 2024 pemerintah provinsi setempat memberlakukan pembatasan mobil barang yang melintasi Malalak.
Kendaraan dengan konfigurasi sumbu roda I, II, dan III tidak diperkenankan lagi melewati jalan tersebut kecuali bagi kendaraan tangki pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) dan gas elpiji.
Akibatnya jalur Sitinjau Lauik yang berstatus jalan nasional mengalami peningkatan volume kendaraan karena menerima buangan arus dari Malalak (Agam).
"Selain itu mobilitas masyarakat saat ini diperidiksi juga akan meningkat karena memasuki masa libur sekolah, oleh karenanya kami himbau untuk hati-hati," jelasnya.
Rudi mengatakan untuk mengantisipasi penumpukan arus serta kemacetan, Satuan Lalu Lintas Polresta Padang telah menyiagakan Tim Urai yang siap bergerak cepat untuk mengatur arus lalu lintas di Sitinjau.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polresta Padang sampaikan tip aman berkendara lewat Sitinjau Lauik