Wabup Pasaman Barat ajak petani tidak pakai bibit sawit tidak unggul

id Wabup Pasaman Barat,Tanaman kelapa sawit di Kabupaten Pasaman Barat ,Berita pasbar,Berita sumbar

Wabup Pasaman Barat ajak petani tidak pakai bibit sawit tidak unggul

Tanaman kelapa sawit di Kabupaten Pasaman Barat saat ini banyak yang akan diremajakan untuk itu Pemkab setempat mengajak petani agar memakai bibit unggul agar hasilnya nanti bagus. (Antara/Altas Maulana).

Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat mengingatkan petani kelapa sawit agar tidak memakai bibit yang tidak unggul agar nanti hasil produksinya tidak mengecewakan.

"Saat ini banyak petani sawit yang melakukan peremajaan. Untuk itu pakailah bibit unggul dan bersertifikat agar hasil panennya juga dapat meningkat dengan maksimal," kata Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto di Simpang Empat, Minggu.

Ia mengatakan Pemakaian bibit unggul sangat penting dalam produksi kelapa sawit. Jika bibit tidak unggul maka hasilnya tidak maksimal.

Menurutnya banyak keuntungan bagi petani jika memakai bibit unggul. Selain umur tanaman lama sampai 20-25 tahun juga produksinya di atas satu ton per hektare per bulannya.

Jika tidak pakai bibit unggul maka umur tanaman tujuh tahun sudah tidak produktif lagi dan produksi di bawah satu ton per hektare per bulannya.

Untuk itu, katanya, pihaknya terus memberikan edukasi kepada petani kelapa sawit agar memakai bibit unggul. Apalagi harganya juga tidak terlalu mahal.

"Kita memfasilitasi petani ke Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) di Medan, Sumatera Utara yang menyediakan bibit sawit unggul bersertifikat dengan harga yang terjangkau," sebutnya.

Menurutnya petani harus berani mengubah pola cara bertaninya jika ingin hasilnya memuaskan. Jika bibit jelek tentu hasilnya juga sedikit dan penghasilan juga pas-pasan.

Ia menyebutkan kelemahan petani dalam memilih bibit adalah ketidakmampuan dari segi modal, mendapatkan bibit unggul yang susah dan pengetahuan petani yang rendah.

Saat ini luas perkebunan sawit di Pasaman Barat mencapai 185.324 hektare (termasuk perusahaan perkebunan) dengan produksi 2,9 juta ton per tahun.

"Untuk luas perkebunan perusahaan mencapai 63.186 hektare sedangkan perkebunan rakyat 122.138 hektare," katanya. ***1***