Padang (ANTARA) - Akademisi sekaligus Kepala Pusat Studi Transportasi Badan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat (Sumbar) Yosritzal menganjurkan agar pemerintah daerah menerapkan kebijakan satu arah (one way) jalan secara permanen setiap akhir pekan .
“ Cara satu ini harus diterapkan secara permanen, terutama saat akhir pekan dan libur panjang di jalur Padang-Bukittinggi karena sudah terbukti bagus,” katanya di Padang , Selasa.
Usulan itu disampaikan Yosritzal mengingat jalur antara Kota Padang dan Kota Bukittinggi dan sebaliknya saat ini, terutama di akhir pekan, cukup padat bahkan menimbulkan kemacetan terutama di Simpang Padang Lua, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam.
Karena itu, dia mendorong pemerintah daerah melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Sumatera untuk mengkaji lebih jauh manfaat penerapan rekayasa masa lalu yang juga diterapkan saat libur Lebaran 2023.
Sementara itu, Dirlantas Polda Sumbar Kombes Polisi Hilman Wijaya mengatakan keberhasilan penerapan one way pada Lebaran 2023 ini berkat kerja sama seluruh pemangku kepentingan terkait.
" Satu cara berhasil karena pemerintah, ahli transportasi dan lainnya mendukung kebijakan ini,” ujarnya.
Menurutnya, kebersihan kebijakan rekayasa lalu lintas terlihat dari waktu tempuh dari Kota Padang ke Kota Bukittinggi dan sebaliknya melalui Jalur Malalak Kabupaten Agam
Selain itu, selama penerapan kebijakan rekayasa lalu lintas satu arah Polda Sumbar mencatat tidak ada satu pun kasus kecelakaan lalu lintas terutama pada jalur satu arah , meski sebulan lalu angka kecelakaan di jalur itu relatif tinggi.
Akademisi anjurkan Sumbar terapkan "one way" secara permanen
Kendaraan melintas di jalur Padang-Bukittinggi saat penerapan one way libur Lebaran tahun 2023 Rabu, (19/4/2023). FOTO ANTARA/Muhammad Zulfikar.
