Pemkab Agam siapkan strategi tekan angka stunting

id Pemkab Agam,stunting agam,Berita agam,Berita sumbar,Wakil Bupati Agam

Pemkab Agam siapkan strategi tekan angka stunting

Wakil Bupati Agam Irwan Fikri. Dok Antara/Yusrizal

Lubukbasung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat menyiapkan strategi untuk menurunkan angka prevalensi stunting sebesar 24,6 persen di daerah itu dengan memberikan vitamin bagai anak-anak, membekali calon pengganti dan memperkuat para kader Posyandu.

Wakil Bupati Agam, Irwan Fikri di Lubukbasung, Rabu, mengatakan strategi itu bakal dilahirkan saat rapat koordinasi stunting tingkat Agam dengan menghadirkan dinas terkait dalam waktu dekat.

"Ini bentuk upaya yang digunakan dalam rangka menurunkan angka prevalensi stunting di Agam," katanya sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Agam.

Ia mengatakan, strategi yang akan dilakukan untuk menurunkan stunting dengan memberikan vitamin berupa zat besi kepada anak-anak.

Pemberian vitamin itu dilakukan agar anak-anak yang ada di Agam dapat tumbuh menjadi anak yang sehat dan terhindar stunting.

Selain vitamin, tambahnya, Pemkab Agam juga memaksimalkan sinergitas dengan para ulama agar para pengantin muda bisa mendapatkan pembekalan sehingga rohani dan jiwanya dapat siap untuk berumah tangga.

Selanjutnya, akan memperkuat para kader Posyandu baik dari alat maupun prasarana ilmu pengetahuan agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada pasangan yang akan dan sudah menikah sehingga dapat melahirkan anak yang sehat dan terhindar dari stunting.

"Ini bakal kita lakukan, karena angka stunting cukup tinggi di Agam. Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2022, Agam termasuk ke dalam tujuh kabupaten atau kota yang mengalami kenaikan angka prevalensi stunting sebesar 5,5 persen dari awalnya 19,1 persen menjadi 24,6 persen," katanya.

Irwan Fikri berharap, ke depan Kabupaten Agam akan menjadi daerah penghasil sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi.

Untuk itu, tentu stunting di Agam harus di hapuskan. Kepada seluruh OPD dan stackholder terkait, ia mengimbau agar dapat bersinergi untuk saling membantu dalam menurunkan angka prevalensi stunting di Agam.

Sementara itu, kepada para remaja yang akan menikah dan sudah menikah agar dapat menambah ilmu tentang gizi, sehingga nantinya anak yang lahirkan tidak akan mengalami gizi buruk.

“Kepada masyarakat Agam, mari kita saling bergotong-royong untuk membantu sesama kita agar Agam dapat menjadi kabupaten yang memiliki generasi yang sehat dan masyarakat sejahtera,” katanya.