Bukittinggi (ANTARA) - Pemerintah Kota Bukittinggi kembali melakukan mutasi dan rotasi untuk 38 pejabat. Wali Kota setempat Eman Safar mengatakan proses mutasi ini tidak ada sangkut pautnya dengan unsur politik.
“Malah ini kita lakukan untuk menjaga keseimbangan pemerintahan di tengah masyarakat pada tahun politik ini,” katanya di Bukittinggi, Jumat.
Pejabat yang dimutasi terdiri dari pimpinan tinggi pratama, pejabat administrator dan pejabat pengawas.
Ia mengatakan proses mutasi dan rotasi ini dilakukan untuk mengisi kekosongan jabatan di sejumlah SKPD.
Menurutnya untuk para pejabat eselon II merupakan hasil lelang jabatan yang dilaksanakan beberapa minggu terakhir.
“Beberapa jabatan di pemerintahan yang kosong, saat ini sudah terisi,masih ada memang yang kosong dan akan diisi secepatnya, dalam tahapan pergeseran ini," kata dia.
Ia menambahkan pemilihan pejabat dilakukan melalui pertimbangan yang tidak sebentar untuk menghasilkan pemerintahan kota terbaik.
"Banyak pertimbangan yang dasarnya adalah bagaimana organisasi pemerintahan ini berjalan baik,” kata Erman.
Dari 40 pejabat yang dilantik itu, terdapat enam orang pejabat eselon II.
Wahyu Bestari sebagai Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian. Herriman sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Roffie Andria sebagai Kepala Dinas Pariwisata.
El Qadri sebagai Kepala Kesbangpol. Teddy Hermawan sebagai Kepala BKPSDM. Nenta Oktavia sebagai Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga.
Erman Safar mutasi 38 pejabat di Bukittinggi, tegaskan tidak ada kepentingan politik
Wali Kota Buittinggi Ermas Safar melantik sejumlah pejabat di Bukittinggi, Jumat (24/3/2023). (ANTARA/Al Fatah)
