Sawahlunto, (ANTARA) - Pemkot Sawahlunto, Sumatera Barat menyerahkan bantuan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) sebanyak 44 unit kepada pengrajin songket Silungkang di kota setempat.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Sawahlunto Tatang Sumarna di Sawahlunto, Kamis, menyampaikan bantuan fasilitasi sarana industri kecil menengah itu bersumber dari APBD Sawahlunto.
"Semuanya berjumlah 44 unit. Dengan pembagian untuk Desa Lumindai 32 unit, Desa Santur sembilan unit, Desa Kolok Mudiak satu unit, Desa Kolok Nan Tuo satu unit dan Desa Talago Gunuang satu unit," ujar dia.
ATBM adalah perangkat/alat untuk kain tenun yang digerakkan secara manual dengan tenaga manusia. Di Sawahlunto, untuk memproduksi kain songket Silungkang para pengrajin memang menggunakan ATBM ini.
"Jadi penerima manfaat bantuan ATBM ini adalah para pengrajin yang belum memiliki peralatan untuk bertenun, mereka selama ini ada yang meminjam atau menumpang ke tempat temannya. Mereka sudah melalui proses seleksi dan verifikasi terlebih dahulu oleh tim di Disperindagkop," katanya.
Tatang menyebut bantuan ATBM ini juga merupakan hasil sinergi dengan DPRD Kota Sawahlunto dimana bantuan tersebut termasuk dalam Pokok Pikiran (Pokir) anggota DPRD atas nama Ketua Komisi III yaitu Lazwardi.
Wali Kota Sawahlunto Deri Asta menyatakan Pemkot terus berkomitmen berpihak dan memberikan prioritas perhatian terhadap pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dimana salah satu dukungan yang diberi yakni memfasilitasi sarana industri seperti ATBM tersebut.
"Kita yakin dengan memberikan dukungan dan bantuan terhadap UMKM ini akan bermanfaat besar, salah satunya menurunkan angka kemiskinan. Sudah dua tahun berturut-turut Kota Sawahlunto diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai kota dengan tingkat kemiskinan paling rendah di Indonesia, tentu UMKM turut berkontribusi untuk itu," kata dia. (*)