Lubuk Sikaping (ANTARA) - Proses penyelenggaraan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Pasaman, Sumatera Barat berjalan aman, lancar dan sukses.
Ketua KPU Kabupaten Pasaman Taufiq di Lubuk Sikaping, Senin mengatakan bahwa peran serta semua pihak sangat menentukan dalam pelaksanaan PSU Pilkada Pasaman.
"Alhamdulillah dalam waktu persiapan yang singkat selama 60 hari sesuai keputusan MK bisa terlaksana dengan aman dan lancar. Ini semua berkat peran serta semua pihak baik penyelenggara, Pemkab Pasaman, TNI-Polri serta sikap kooperatif dari masing-masing pasangan calon," terang ketua KPU Pasaman Taufiq.
Taufiq mengatakan dalam pelaksanaan PSU Pilkada Pasaman ini menelan anggaran mencapai Rp15,6 miliar.
"Total kebutuhan anggaran PSU Pilkada Pasaman yang sudah disepakati dengan pihak KPU, Bawaslu, dan pengamanan dari TNI-Polri sekitar Rp15,6 miliar," katanya.
Ia merinci untuk kebutuhan anggaran pelaksanaan dari KPU Pasaman membutuhkan sebanyak Rp10,016,154,800,-.
"Baik kebutuban honor penyelenggara Adhoc, operasional dan lainnya bagi KPU Pasaman. Kemudian Bawaslu Pasaman membutuhkan anggaran pengawasan pemilu yang disepakati sebesar Rp3,912,842,600,-," tambahnya.
Selanjutnya kata dia untuk anggaran pengamanan pemilu dari TNI sebanyak Rp715 juta.
"Sementara anggaran pengamanan pemilu dari pihak Polri sebesar Rp975 juta," katanya.
Disisi lain, Kapolres Pasaman AKBP M. Agus Hidayat, SH, SIK mengatakan menurunkan pasukan gabungan untuk pengamanan pelaksanaan PSU Pilkada Pasaman.
"164 personil Polres Pasaman dan 40 persosil Bribmob Polda Sumbar diturunkan mengamankan 605 TPS yang tersebar di wilayah Kabupaten Pasaman," terang AKBP M. Agus Hidayat.
Kapolres AKBP M. Agus Hidayat, SH, SIK menjelaskan kegiatan ini dilakukan sebagai wujud kesiapsiagaan dalam melaksanakan kegiatan pengamanan PSU di Wilayah Kabupaten Pasaman.
“Sehingga pesta demokrasi PSU di Kabupaten Pasaman bisa berlangsung dengan aman tertib dan nyaman. Artinya masyarakat merasa merdeka mendatangi TPS tanpa tekanan dari pihak mana pun,” ujar Kapolres Pasaman.
Dalam tugasnya, Kapolres mengatakan personil akan menghadapi kerawanan TPS-TPS yang telah ditetapkan. Ada pola-pola pengamanan untuk TPS rawan dan TPS sangat rawan.
“Yang sangat rawan ada 1 TPS dan Rawan sebanyak 15 TPS , Kurang rawan ada 589, sesuai katagorinya personil kita tingkatkan untuk pengamanannya,” jelasnya.
Kapolres menyebutkan untuk pola pengamanannya TPS sangat rawan Polres pasaman menempatkan dua orang personil dan 2 orang Linmas sedangkan untuk TPS kurang rawan mempatkan personil 2 orang anggota dan 4 orang.
“Untuk TPS sangat rawan kita pakai pola 212, dua personil satu TPS dan 4 Linmas. Dibandingkan Pilkada 2024 kita lebih meningkatkan kewaspadan dengan menambah jumlah personil,” katanya.
Pihaknya terus meningkatkan pengamanan hingga proses tahapan pemilu pelaksanaan PSU Pilkada Pasaman selesai.
"Akan terus ditingkatkan sampai penetapan pemilu. Segala potensi-potensi konflik kita cegah. Agar Kabupaten Pasaman tetap kondusif ditengah kontestasi demokrasi ini," pungkasnya.
Untuk PSU Pilkada Pasaman 2024 ini kata dia diikuti tiga pasangan calon yaitu nomor urut (1) Welly Suheri-Parulian Dalimunte, nomor urut (2) Maraondak-Desrizal, dan nomor urut (3) Sabar AS-Sukardi.
Berdasarkan data sementara pasangan nomor urut (1) Welly-Parulian unggul 10.800 suara hitung cepat PSU Pilkada Pasaman.
Hal itu berdasarkan hitung cepat berdasarkan C1 yang dikumpulkan oleh para saksi Paslon Nomor urut 1 di 605 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di 12 kecamatan yang ada.
Pasangan Welly-Parulian, total suara yang diperoleh pasangan ini berjumlah 61.603 atau 43,46 persen.
Sementara untuk pasangan Maraondak-Desrizal berjumlah 50.009 (35,28 persen) dan untuk Sabar AS-Sukardi berjumlah 30.134 (21,26 persen).
