Dalam 5 hari libur Lebaran, kunjungan wisata di Sawahlunto hampir 30 ribu

id wisata di Sawahlunto,Sawahlunto, Sumatera Barat

Dalam 5 hari libur Lebaran, kunjungan wisata di Sawahlunto hampir 30 ribu

Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra ketika sebelum libur Lebaran meninjau sejumlah destinasi wisata Sawahlunto. (Antarasumbar/Yudha Ahada)

Sawahlunto (ANTARA) - Kota Sawahlunto, Sumatera Barat mencatat jumlah kunjungan wisata yang hampir mencapai total 30 ribu dalam lima hari masa libur Lebaran 2025.

Berdasarkan data resmi dari Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora), rekapitulasi jumlah wisatawan tercatat sebanyak 29.213 orang yang mengunjungi sepuluh destinasi wisata unggulan di kota itu dalam kurun waktu 1 hingga 5 April 2025.

Kabid Destinasi Wisata Disparpora Sawahlunto Suhendratno, di Sawahlunto, Minggu mengatakan sebanyak tiga destinasi dengan jumlah pengunjung tertinggi adalah Taman Satwa Kandi (8.074 pengunjung), Meervoon (7.396 pengunjung), dan Waterboom (6.502 pengunjung). Ketiga destinasi itu menyumbang lebih dari 75 persen total kunjungan selama rentang waktu lima hari tersebut.

Ia menyebut pada hari kedua Lebaran menjadi puncak kunjungan tertinggi, dengan jumlah mencapai 8.442 pengunjung dalam satu hari. Tren ini menunjukkan adanya potensi kuat Sawahlunto untuk menjadi magnet wisata musiman yang kompetitif di tingkat regional.

"Untuk rekap total selama lima hari libur Lebaran ke masing-masing destinasi yaitu ; Taman Satwa Kandi sebanyak 8.074 pengunjung, Kemudian Meervoon sebanyak 7.396 pengunjung, setelah itu Waterboom sebanyak 6.502 pengunjung," ujarnya merinci.

Kemudian destinasi pemandian Mudiak Lughah di Silungkang sebanyak 2.689 pengunjung, setelah itu Puncak Cemara sebanyak 1.870 pengunjung, kemudian Batu Runcing sebanyak 1.717 pengunjung.

Setelah itu ada Museum Kereta sebanyak 616 pengunjung, disusul Info Box sebanyak 424 pengunjung, kemudian Museum Gudang Ransum sebanyak 378 pengunjung dan Kebun Buah sebanyak 232 pengunjung

Dengan jumlah tersebut, rerata kunjungan per hari mencapai sekitar 5.842 orang,

Kabid Destinasi Suhendratno menyebut bahwa strategi pemasaran digital melalui media sosial dan kolaborasi dengan komunitas kreatif turut memberikan dampak positif. Penyajian konten visual dan storytelling destinasi diklaim mampu menarik perhatian generasi muda, yang kini menjadi mayoritas segmen wisatawan domestik.

Pencapaian jumlah wisatawan ini menjadi salah satu buah dari peran aktif Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra yang jauh hari sebelum momen libur lebaran sudah mengawal persiapan destinasi yang disiapkan menyambut pengunjung.

Dimana pada masa Ramadhan kemaren, Wali Kota Riyanda dan Wakil Wali Kota Jeffry melalui lalui Disparpora dan perangkat daerah terkait lainnya turun melakukan penguatan berbagai aspek pelayanan destinasi, mulai dari keamanan, kebersihan, hingga infrastruktur pendukung.

“Seluruh pihak terkait kita koordinasikan. Kami ingin memastikan bahwa Sawahlunto menjadi kota yang nyaman, ramah, dan berkesan bagi para pengunjung, baik dari dalam maupun luar daerah,” kata Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra.

Dalam upaya mendukung kenyamanan wisatawan, Pemerintah Kota Sawahlunto melakukan pemeliharaan dan perbaikan akses jalan ke kawasan wisata, memperluas area parkir, serta meningkatkan kebersihan toilet umum dan fasilitas publik lainnya.

Selain infrastruktur fisik, dukungan infrastruktur digital juga diperkuat. Beberapa destinasi strategis kini telah dilengkapi dengan koneksi Wi-Fi gratis, sistem pembayaran nontunai, dan penyebaran informasi digital melalui QR code di titik-titik masuk kawasan wisata.

Inovasi ini sejalan dengan transformasi Sawahlunto sebagai bagian dari jaringan UNESCO Global Geopark, yang tidak hanya menekankan pelestarian warisan geologi dan budaya, tetapi juga mendukung pengelolaan destinasi berkelanjutan berbasis teknologi dan literasi digital.

Menariknya, Wali Kota Riyanda Putra secara pribadi memilih untuk menghabiskan masa libur Lebaran bersama keluarga dan kerabatnya di dalam kota. Ia pun mengajak masyarakat untuk ikut menikmati berbagai potensi lokal tanpa harus bepergian ke luar daerah.

“Liburan tidak harus jauh. Di Sawahlunto, kita memiliki pemandangan yang indah, sejarah yang mendalam, serta keramahan masyarakat yang menjadi nilai tambah. Ini juga bagian dari upaya memperkuat ekonomi lokal,” ujarnya.

Imbauan ini tidak hanya bersifat promotif, tetapi juga edukatif, mengingat pentingnya penguatan identitas lokal. Dengan memilih berlibur di dalam kota, warga ikut berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan sekaligus pertumbuhan ekonomi berbasis komunitas.