Padang, (ANTARA) - Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sumatera Barat ingin mengembalikan "silek tradisi" sebagai identitas orang Minangkabau melalui pelestarian dan pengembangan surau dan sasaran.
Ketua IPSI Sumatera Barat Supardi di Padang, Minggu mengatakan kunci utama pelestarian dan pengembangan silek tradisi adalah surau dan sasaran.
“Surau dan sasaran merupakan hal yang tak bisa dipisahkan. Surau sebagai tempat mengaji, dan sasaran sebagai tempat mengaplikasikan kaji tersebut, harus kembali dikuatkan,” kata dia.
IPSI Sumbar sendiri menggelar Musyawarah Tuo Silek digelar di Medan nan Bapaneh, Balai Kaliki, Koto Nan Godang, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (4/5) malam yang juga dihadiri Niniak Mamak Balai Kaliki dan alim ulama itu. Total ada 60 orang tuo silek dari berbagai daerah di Ranah Minang hadir dalam pertemuan tersebut.
Dirinya berharap agar tuo silek mampu merumuskan program untuk kembali menjadikan silek sebagai identitas budaya orang Minang.
“Silek tradisi harus kembali menjadi identitas budaya kita, bukan beladiri saja tapi juga kebutuhan rohani,” katanya.
Menurut dia dengan dukungan tuo-tuo silek yang telah turun gunung, IPSI Sumbar akan menjadikan silek tradisi sebagai prioritas.
Menurutnya, silek tradisi yang saat ini makin terpinggirkan oleh ilmu-ilmu beladiri lain dan ini harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak.
"Kami berharap agar Musyawarah Tuo Silek bisa menjadi agenda tahunan," kata dia.
Musyawarah Tuo Silek sendiri merupakan iven yang difasilitasi oleh Dinas Kebudayaan Sumbar melalui UPTD Taman Budaya yang diinisiasi oleh Supardi selaku Ketua DPRD Sumbar.
Musyawarah tersebut bertujuan untuk merumuskan strategi serta pola-pola pengembangan yang tepat agar silek bisa bertahan dalam ekosistem budaya yang dinamis, relevan dengan dunia kaum muda, serta memberikan kontribusi pada kehidupan bersama dalam berbagai bentuk.
Dalam Musyawarah Tuo Silek juga akan dirembukkan cara agar pengetahuan mengenai silek dapat dikemas dalam berbagai bentuk, seperti koreografi, film, seni pertunjukan, serta publikasi ilmiah lintas disiplin. Lewat medium-medium tersebut, silek akan dipromosikan ke khalayak luas.
Musyawarah Tuo Silek merupakan bagian dari serangkaian upaya membangkitkan kembali silek tradisi yang diinisiasi oleh Ketua DPRD Sumbar lewat UPTD Taman Budaya Sumbar bersama peneliti dan praktisi silek tradisi. Upaya tersebut berangkat dari keprihatinan atas merosotnya silek tradisi Minangkabau.
Setelah Musyawarah Tuo Silek, juga akan dilangsungkan Galanggang Silek Tradisi di Agama Jua Caffe, Payakumbuh. Iven ini akan diisi oleh beberapa sasaran Silek Tradisi dengan aliran masing-masing, serta berbagai seni pertunjukan yang berhubungan dengan Silek.
Berita Terkait
IPSI Padang Pariaman upayakan silat tradisi jadi ekstrakurikuler sekolah
Senin, 30 Januari 2023 19:42 Wib
IPSI Sumbar minta Pemda kembangkan silat tradisi di sekolah untuk pertahankan tradisi
Minggu, 29 Januari 2023 6:54 Wib
PB IPSI bidik lima emas pada SEA Games 2023
Kamis, 19 Januari 2023 17:54 Wib
Padang Pariaman kirim 23 atlet ikuti Kejurnas Silat Pelajar
Senin, 5 September 2022 15:54 Wib
Pesilat Sumbar gondol 14 medali di Kejuaraan Pencak Silat International 2022
Kamis, 18 Agustus 2022 17:40 Wib
Pemprov dorong IPSI Sumbar perbanyak kejuaraan tingkatkan prestasi
Minggu, 19 Juni 2022 22:58 Wib
Supardi lepas atlet silat yang akan bertanding di kejuaraan dunia
Jumat, 10 Juni 2022 6:28 Wib
Ketua DPRD Sumbar Supardi jabat Ketum IPSI Sumbar periode 2022-2026
Minggu, 13 Februari 2022 18:54 Wib