Yogyakarta, (ANTARA) - Tim dokter Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Gamping, Sleman menyebutkan cendekiawan muslim yang juga mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif meninggal dunia pada hari Jumat pukul 10.15 WIB karena dipicu henti jantung.
"Pagi tadi henti jantung, kemudian dilakukan resusitasi jantung dan paru-paru selama 1 jam," kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah RS PKU Gamping dr. Evita Devi Noor Rahmawati kepada awak media di Sleman, DIY, Jumat.
Setelah dilakukan resusitasi, kata dia, jantung cendekiawan muslim itu sempat berdenyut kembali.
"Karena sumbatan berat, henti jantung kembali terjadi 40 menit, kemudian di ruang ICCU penanganan kembali. Pertolongan terakhir tidak bisa kembali seperti awal sehingga kami nyatakan meninggal dunia," ujar Evita.
Baca juga: Jenazah Buya Syafii Maarif akan dimakamkan di Pemakaman Muhammadiyah Kulon Progo
Dikatakan pula bahwa Syafii Maarif sempat dirawat di RS PKU Gamping saat alami serangan jantung pertama pada bulan Maret 2022.
Dirawat kembali di RS PKU Gamping pada tanggal 14 Mei 2022 setelah alami serangan jantung kedua.
Sejak saat itu, kata dia, tim dokter dari RS PKU Muhammadiyah dan tim medis kepresidenan berkoordinasi mengupayakan kateterisasi jantung Buya Syafii.
"Ternyata hasilnya memang pembuluh darah jantungnya ini sudah sulit, sumbatannya terlalu banyak, terlalu keras dan memang sudah sulit untuk pemasangan ring ataupun suatu operasi bypass," kata Evita.
Ia melanjutkan, "Kami dari tim medis,dokter jantung, dan tim dokpres pun sudah ke sini sendiri dan melihat sendiri. Kami memutuskan untuk pengobatan yang optimal terlebih dahulu."
Baca juga: Presiden Jokowi sampaikan ucapan belasungkawa atas kepergian Buya Syafii Maarif
Pengobatan intensif tersebut, menurut Evita, membuahkan hasil positif. Pada saat itu kondisi Buya Syafii mulai stabil dan alat bantu pernapasan mulai dilepas.
"Fisioterapi, bahkan kami sudah merencanakan beliau untuk dipulangkan sebetulnya," kata Evita.
Meski demikian, pada Kamis (25/5) malam Buya Syafii mengeluhkan sesak napas. Hasil evaluasi tim medis, pasien mengalami serangan jantung ulang dan melakukan penanganan sesuai dengan prosedur standar.
"Semalaman sudah mengeluhkan, merasa tidak nyaman. Namun, ternyata tadi pagi beliau mengalami henti jantung," katanya.
Berita Terkait
Sejarawan Unand nilai Ahmad Syafii Maarif layak jadi pahlawan nasional
Minggu, 10 November 2024 15:42 Wib
Raih Perak, siswa Maarif Padang Panjang harumkan nama Indonesia
Sabtu, 27 Mei 2023 11:29 Wib
Muhammadiyah dukung pengusulan gelar pahlawan nasional untuk Syafii Maarif
Senin, 31 Oktober 2022 12:09 Wib
UM Sumatera Barat -Pemkab Sijunjung usulkan Buya Syafii Maarif pahlawan nasional
Sabtu, 22 Oktober 2022 13:17 Wib
Jokowi raih Global Citizen Award, Maarif Institute: tepat
Jumat, 23 September 2022 9:26 Wib
Ditargetkan jadi Pahlawan Nasional, Museum Buya Syafii Maarif diresmikan di Sijunjung Sumbar (Video)
Senin, 19 September 2022 15:06 Wib
Peneliti senior Maarif Institute Endang Tirtana persembahkan buku untuk HUT Presiden Joko Widodo
Rabu, 22 Juni 2022 13:33 Wib
Gubernur Sumbar: Buya Syafii Maarif adalah lubuk akal tepian ilmu
Jumat, 27 Mei 2022 15:43 Wib