Jumlah destinasi wisata di Padang Pariaman bertambah jadi 137 lokasi

id wisata padang pariaman, berita sumbar

Jumlah destinasi wisata di Padang Pariaman bertambah jadi 137 lokasi

Wali Nagari III Koto Aua Malintang, Kecamatan IV Koto Aua Malintang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar Azwar Mardin sedang berada di anjungan swafoto di Bukik Bulek yang salah satu objek wisata yang dikembangkan oleh pemerintah nagari setempat. (Antara/Aadiaat M. S.)

Parik Malintang (ANTARA) - Jumlah destinasi wisata di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat bertambah 40 lokasi dari yang sebelumnya berjumlah 97 lokasi pada 2020 menjadi 137 lokasi pada 2021.

"Data ini dihimpun dari pemerintah nagari dan kecamatan yang ada di Padang Pariaman," kata Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Padang Pariaman Jon Kenedi di Parik Malintang, Minggu.

Dari 137 daya tarik wisata tersebut setidaknya 30 lokasi telah dikelola oleh kelompok sadar wisata dan swasta sehingga layak untuk dikunjungi sedangkan sisanya secara bertahap akan dikelola dengan baik. Meskipun ada yang belum terkelola namun daya tarik wisata tersebut tetap menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan..

Jon mengatakan saat ini banyak pemerintah nagari, kelompok masyarakat, dan swasta yang mengelola daya tarik wisata di Padang Pariaman karena melihat banyak objek wisata yang telah menghasilkan sehingga pihak-pihak tersebut termotivasi untuk membangun objek wisata.

Ia menyebutkan konsep pengembangan objek wisata tersebut juga bervariasi mulai dari minat khusus, alam, budaya atau religi, dan sampai pada wisata buatan.

Namun karena pada dasarnya potensi wisata alam di Padang Pariaman besar maka objek wisata yang dikembangkan itu didominasi dengan konsep wisata alam.

Ia menyampaikan secara bertahap pihaknya akan memberikan pelatihan terhadap pengelola dan pemandu wisata tersebut seperti yang telah dilakukan sebelumnya terhadap objek wisata yang telah berkembang.

Pelatihan tersebut mulai dari pengelolaan atau manajemen hingga cara melayani wisatawan serta menjadi pemandu wisata dengan baik dan benar.

"Kami kelompokkan pelatihannya sesuai dengan jenis objek wisatanya, seperti wisata minat khusus pelatihannya disamakan dengan pelaku wisata minat khusus lainnya, apalagi pemandu wisatanya harus memiliki sertifikasi, kalau tidak ada sertifikasi orang tidak mau datang," katanya.

Ia mengatakan pihaknya juga siap diundang oleh swasta, pemerintah kecamatan dan nagari untuk memberikan pelatihan dasar dalam pengelolaan dan pengembangan objek wisata.

Namun, lanjutnya karena pelatihan tersebut membutuhkan anggaran serta menunggu jadwal maka sebagian besar pihaknya memberikan pendampingan tidak terjadwal kepada pelaku wisata.

"Pada Sabtu dan Minggu kami pergi ke rumah makan dan objek wisata tapi memposisikan diri sebagai pelanggan dan pengunjung, tidak sebagai aparat pemerintahan," ujarnya.

Tujuannya, lanjutnya untuk melihat pelayanan pelaku wisata sehingga jika ditemukan ada kesalahan dalam memberikan layanan maka pihaknya dapat memberikan masukan.

Ia berharap dengan adanya penambahan objek wisata tersebut maka dapat menyerap tenaga kerja dari warga setempat dan menjadi solusi untuk keluar dari permasalahan ekonomi saat pandemi COVID-19.

Adapun objek wisata baru di Padang Pariaman yaitu di antaranya Lubuak Jambu, Tanjung Wahana Tano, dan Dama Batang.