Padang Panjang (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) RI melalui Sentra Terpadu Inten Suweno (STIS), serahkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) bagi 128 Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di Kota Padang Panjang, Kamis (24/4) di Kantor Lurah Ekor Lubuk, Kecamatan Padang Panjang Timur.
Kepala STIS diwakili Sunarto, menyebutkan bantuan yang disalurkan telah melalui proses verifikasi dan validasi yang ketat, dan berdasarkan usulan 2024. Salah satu syaratnya, penerima terdata pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Total nilai bantuan yang disalurkan mencapai Rp279.958.656, berupa 7 paket nutrisi, 84 paket nutrisi dan perlengkapan kamar, 22 paket nutrisi dan perlengkapan dapur, tujuh paket nutrisi dan perlengkapan sekolah, satu paket nutrisi dan kursi roda standar, serta dua paket nutrisi dan kursi roda 3 in 1," kata Sunarto.
Menurut dia, dari total 128 penerima, 70 orang berasal dari Kecamatan Padang Panjang Barat dan 58 orang dari Padang Panjang Timur, terdiri 54 penyandang disabilitas, 30 anak, 15 kelompok rentan, dan 29 lanjut usia.
Wakil Walikota Padang Panjang, Allex Saputra usai menyerahkan secara simbolis bantuan tersebut mengatakan penyaluran bantuan ini sejalan dengan program unggulan Pemerintah Kota Padang Panjang yang memberikan perhatian khusus kepada penyandang disabilitas dan lansia.
"Terima kasih dan apresiasi atas bantuan yang diberikan, kita berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para penerima," sebut Allex.
Ia menilai program seperti ini menunjukkan sinergi yang baik antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Kepala DSPPKBPPPA, Oesman Bin Nur menjelaskan, proses pengajuan bantuan dilakukan melalui asesmen lapangan oleh Tim Asesor Dinas Sosial bersama Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), yang diketahui oleh pihak kelurahan.
"Dengan adanya bantuan ini, diharapkan para PPKS di Padang Panjang, dapat merasa lebih diperhatikan dan terbantu dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka sehari-hari,” kata dia.
Osman, menjelaskan setelah asesmen, data calon penerima dimasukkan ke dalam Aplikasi SIATIS milik STIS untuk diverifikasi lebih lanjut. Data yang telah diverifikasi kemudian disesuaikan kembali oleh tim asesor dari Dinas Sosial sebelum bantuan akhirnya disalurkan.
