Pariaman (ANTARA) - Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kota Pariaman, Sumatera Barat bersama warga setempat memberikan gelar penghormatan adat atau sangsako kepada Komandan Lantamal (Danlantamal) II Padang, Laksamana Pertama TNI Hargianto dengan gelar Sutan Lauik Sati Nan Batuah.
"Pemberian gelar sangsako kepada beliau sudah sesuai dengan aturan. Gelar ini merupakan penghormatan dari masyarakat, LKAAM, tokoh adat, dan pemerintah Kota Pariaman," kata Ketua LKAAM Pariaman, Genius Umar saat sambutan pada Pemberian dan Malewakan Gala Sangsoko di Pariaman, Kamis.
Ia mengatakan pemberian gelar penghormatan tersebut juga tidak terlepas dari jasa TNI Angkatan Laut baik pada masa perjuangan maupun masa sekarang di Kota Pariaman.
Ia menjelaskan gelar penghormatan yang diberikan tersebut merupakan gelar yang diberikan kepada seseorang yang bukan orang Pariaman namun kehadirannya dihormati oleh warga setempat.
Gelar sutan, kata dia merupakan penghormatan terhadap menantu laki-laki di Pariaman selain sidi, marah, dan bagindo.
Jika diartikan Sutan Lauik Sati Nan Batuah dapat diterjemahkan sebagai sutan laut sakti di lautan yang bertuah atau menantu Pariaman yang menguasai lautan yang bertuah.
"Beliau merupakan 'sumando' (menantu) orang Pariaman, istri belau (almarhum) merupakan orang Sikapak, Pariaman," katanya.
Gelar Sutan Lauik Sati Nan Batuah tersebut tidak dapat diturunkan kepada siapa pun oleh Danlantamal tersebut dan setelah ini yang bersangkutan menjadi tujuan warga Pariaman mengadukan permasalahan.
Ia menyampaikan Laksamana Pertama TNI Hargianto telah berbuat untuk warga Pariaman dan salah satu upaya yang sedang dilakukan yaitu membawa kapal perang RI bekas untuk dijadikan museum bahari di kota yang dikenal dengan Kota Tabuik itu.
Sementara Laksamana Pertama TNI Hargianto mengatakan gelar sangsako yang diterimanya itu merupakan penghormatan yang memiliki tanggung jawab besar.
"Ini merupakan tanggung jawab saya sebagai TNI Angkatan Laut untuk menjaga kedaulatan dan keamanan di wilayah laut. Ini merupakan amanah," ujarnya.
Ia menyampaikan TNI semenjak dibentuk hingga sekarang terus bersama-sama dengan rakyat dan menurutnya pemberian gelar ini merupakan bentuk menjaga silaturahmi.
Ia mengatakan sebagai seorang putra Minangkabau asal Bukittinggi dirinya merasa perlu menjaga keberlangsungan budaya Minang serta bersinergi dengan seluruh elemen masyarakat untuk melanjutkan pembangunan.
Saat ini selain membantu menyukseskan vaksinasi COVID-19 di Kota Pariaman, lanjutnya pihaknya juga sedang mengusahakan mendatangkan kapal perang Teluk Ratai ke daerah itu yang nantinya akan digunakan sebagai museum.
"Sekarang masih dalam proses, dan diharapkan nantinya dapat mendatangkan wisatawan ke Pariaman," kata dia.