Padang (ANTARA) - Peternakan sapi perah merupakan cabang usaha peternakan yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia, tidak terkecuali di Sumbar.
Di Sumbar, usaha peternakan sapi perah ini ada di beberapa kabupaten dan kota namun yang terbesar ada di Padang Panjang. Sehingga daerah tersebut menjadi sentra usaha ternak sapi perah di Sumbar.
Meskipun demikian, mengingat kebutuhan terhadap susu terus meningkat dari tahun ke tahun dan saat ini sebagian dipenuhi dari import.
Tentunya pemerintah perlu berupaya meningkatkan produksi susu khususnya untuk kebutuhan lokal dan nasional melalui berbagai program.
Seperti di Sumatera Barat yang juga mengembangkan usaha ternak sapi perah di kota Padang.
Secara garis besar populasi sapi perah di kota Padang tidak sebanyak di Padang Panjang, namun saat ini terdapat beberapa peternak sapi perah yang tetap bertahan.
Peternak ini tersebar di kawasan lubuk minturun, limau manis dan lainnya. Salah satunya Kelompok Tani Harapan Makmur yang merupakan kelompok peternakan sapi perah yang berdiri tahun 2011 di Kota Padang, berlokasi di Air Dingin Kecamatan Koto Tangah.
Peternakan ini berdiri diawali dengan adanya bantuan sebanyak 14 ekor sapi perah yang didatangkan dari Lembang melalui program bansos dari pemerintah.
Usaha ini terus berjalan menjadi salah satu penyuplai penting komoditas susu segar untuk pasar Kota Padang.
Pengalaman beternak yang terbatas, yang terlihat dengan banyaknya ternak yang mati pada tahun 2014, menyebabkan anggota kelompok ini berjalan terseok-seok karena keterbatasan dana.
Total produksi susu yang dihasilkan oleh mitra saat ini hanya 45-50 liter/hari dari 5 ekor sapi laktasi, jika dirata-ratakan lebih kurang 10 liter/ekor/hari. Dalam operasional kandang mitra mempekerjakan satu orang tenaga kerja untuk memerah susu dan mencari pakan.
Peternakan ini masih sering bermasalah dengan reproduksi dan aspek kesehatan ternak. Beberapa permasalahan yang pernah ditemui di lapangan, diantaranya; tidak terjadi kebuntingan kembali walaupun telah dilakukan inseminasi buatan berulang, hypocalsemia, demam, dan mastitis (radang ambing).
Permasalahan ini menjadi kendala dalam usaha penambahan populasi guna peningkatan total produksi susu, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan peternak.
Mengatasi permasalahan yang dihadapi peternak sapi perah Harapan Makmur, tim pengabdian kepada Masyarakat Unand yang diketuai oleh Dr. Hilda Susanty, S.Pt, M.Si beranggotan Dr. Nurhayati, S.Pt, MM dan Dr. Mardhiyetti, S.Pt, M.Si mencoba menawarkan solusi melalui program membantu mitra kelompok tani untuk tumbuh dan berkembang.
Kegiatan ini merupakan implementasi dari tugas tridharma perguruan tinggi yang salah satunya adalah pengabdian kepada masyarakat, didanai oleh lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (LPPM) Unand dan direncanakan berlangsung selama 3 tahun, pada akhir kegiatan diharapkan kelompok ini menjadi mandiri dan berkelanjuan.
Guna mendapatkan input permasalahan yang pasti dan prioritas penanganan masalah dilaksakan Focus Group Discusion (FGD) bersama mitra .
Dari hasil diskusi yang dirumuskan perencanaan program pengembangan untuk keberlanjutan usaha peternakan sapi perah ini yang diawali dengan perbaikan manajemen reproduksi, kesehatan ambing, dan perbaikan pakan.
Dimana untuk perbaikan manajemen reproduksi dirasa perlu pendampingan oleh tenaga ahli bidang reproduksi mulai dari evaluasi organ-organ reproduksi sapi perah hingga penanganan pelaksanaan IB dan sapi melahirkan. Sementara untuk program penanggulangan penyakit mastitis (radang ambing) dapat dilakukan dengan meningkatkan higien dan sanitasi pemerahan, dan perbaikan pakan di programkan untuk evaluasi konsumsi ransum serta introduksi hijauan pakan unggul.
Perencanaan program ini dirancang untuk keberlanjutan usaha selama 3 tahun, yang setiap tahunnya dievaluasi pelaksanaannya dan dikembangkan hingga pada pengolahan produk susu berupa diversifikasi produk , pemasaran dan penguatan kelembagaan kelompok, yang pada akhirnya nanti mitra dapat tumbuh dan berkembang secara mandiri.
Penulis : Dr. Hilda Susanty, S.Pt
*)Penulis adalah dosen di Unand